Menengok Sejarah Islam, Ketika Makam Nabi Muhammad SAW Pernah Jadi Sasaran Pencurian, Begini Kisahnya

- 19 Februari 2021, 19:47 WIB
Ilustrasi Masjid Nabawi di Madinah
Ilustrasi Masjid Nabawi di Madinah /Pixabay/

LINGKAR MADIUN- Rasulullah Muhammad SAW wafat pada 8 Juni 632 M dan dimakamkan di Madinah.

Lokasi makam Rasulullah SAW berdekatan dengan makam kedua sahabatnya yakni Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab yang berada satu kawasan pada bagian Masjid Nabawi

Pada sejarahnya dalam peradaban Islam makam Nabi Muhammad seringkali menjadi sasaran para pelaku pencurian yang  mengincar jasad Rasulullah SAW.

Baca Juga: Keren! Jepang Punya 3 Bangunan Tahan Gempa, Simak Ulasan Menariknya

Pada masa Raja Al-Hakim Biamrillah Al-Ubaidy terjadi percobaan pertama pencurian jasad Nabi. Raja Al-Hakim Biamrillah adalah seorang pemimpin dari Daulah Patiniyah yang memeluk Islam, namun meresahkan warga Mesir pada masa pemerintahannya karena menyimpang dari ajaran Allah SWT.

Terdapat seseorang yang memberikan saran kepada Raja untuk memindahkan jasa Rasulullah SAW ke Mesir. Hal tersebut dilakukan agar wilayahnya menjadi perhatian dunia.

Baca Juga: 6 Tanda Datangnya Kematian, Sudah Diketahui Sejak 100 Hari Sebelumnya

Dengan begitu akan ada banyak orang berkunjung ke Mesir, namun hal tersebut tidak berhasil saat rencana tersebut dijalankan. Allah SWT mengirimkan air kencang ke Madinah. Bumi pun berguncang, aksi pencurian jasad Nabi pun akhirnya gagal.

Meski gagal di percobaan pertama, namun Raja Al-Hakim Biamrillah Al-Ubaidy tidak semudah itu menyerah, ia kembali menyusun rencana untuk mencuri jasad Rasulullah SAW.

Saat itu, prajuritnya berhasil memasuki Madinah, mereka pun tinggal di dekat Masjid Nabawi, mereka lalu menggali terowongan menuju makam Rasulullah SAW. Namun, aksi tersebut diketahui setelah terdengar suara di Madinah yang mengatakan:

“Nabi kalian akan digali (kuburnya).”

Masyarakat Madinah pun akhirnya melakukan penyelidikan dan mendapati prajurit Raja Al-Hakim Biamrillah Al-Ubaidy menggali terowongan. Mereka pun akhirnya dihukum mati.

Baca Juga: Rutin Minum Kopi, Inilah 5 Khasiatnya Bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Resiko Diabetes

Dalam sebuah kitab, sejarawan al-Hafidz menceritakan tentang aksi pencurian jasad Rasulullah SAW pada tahun 557 Hijriyah menjadi tahun yang lemah bagi umat Islam yang berada di Madinah dikarenakan adanya perang Salib.

Hal tersebut menjadikan bagi bangsa Eropa untuk melakukan aksi pencurian jasad Rasulullah SAW. Mereka kemudian mengirim dua utusannya saat musim haji. Eksekutor dalam aksi pencurian tersebut adalah dua orang Maroko yang menyamar sebagai jamaah haji dari Andalusia dan memakai pakaian maghribi.

Tentu saja, aksi pencurian tersebut gagal dikarenakan Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki  beliau adalah penguasa Mesir dan Suriah yang sholeh.

Baca Juga: 6 Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme pada Tubuh Manusia, Salah Satunya Faktor Gen

Beliau bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW, dalam mimpi tersebut Rasulullah SAW memperlihatkan wajah kedua orang yang berusaha mencuri jasad beliau dan mimpi tersebut pun berulang-ulang terjadi sebanyak tiga kali.

Di pagi harinya Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki  menceritakan mimpinya kepada para menteri. Beliau berpikir telah terjadi sesuatu di Madinah.

Kemudian Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki dan seribu pengawalnya memutuskan untuk berangkat ke Madinah dan membawa harta yang sangat banyak. Sesampai di Madinah beliau sholat di Roudhoh dan meziarahi makam Rasulullah SAW.

Beliau pun duduk termenung di depan makam Rasulullah SAW, Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki pun kemudian mengumpulkan masyarakat Madinah dan para peziarah untuk membagikan hadiah, hal tersebut dimaksudkan untuk bertemu dengan dua orang yang dimimpikannya tersebut.

Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Besar di Pesisir Pantai

Namun, Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki tak kunjung bertemu. Beliau pun bertanya:

 “Apakah ada yang belum mendapat hadiah?”

Mereka pun menjawab:

“Tidak ada, kecuali dua orang dari Andalusia, keduanya tidak mengambil sedikit pun, karena tengah khusyu’ beribadah di Roudhoh dekat makam Nabi.”

Dua orang tersebut pun dihadapkan kepada Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki dan mereka pun diinterogasi dan mengaku peziarah dari Andalusia. Namun, wajah mereka tak meyakinkan. Untuk membuktikannya mereka dibawa dibalik dinding dan dibuka celananya.

Betapa mengejutkannya, ternyata mereka tak berkhitan, mereka pun akhirnya mengakui bahwa mereka adalah tentara Salib. Keduanya melaksanakan tugas dari liga internasional dalam rangka mengambil jasad Rasulullah SAW untuk dibawa ke Eropa.

Pada akhirnya, keduanya dieksekusi mati. Sultan Nuruddin Mahmud bin Zanki lalu mengintruksikan untuk membangun dinding dari besi yang kuat untuk melindungi makam Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya.

Baca Juga: Kebijakan Haji 2021 Belum Dipastikan, Ketua DPD Dorong Pemerintah Lobi Arab Saudi

Tak sama dengan aksi lainnya yang tersembunyi, kali ini aksi pencurian jasad Rasulullah SAW dilakukan secara terang-terangan oleh sekelompok kristen Romawi dari Syam. Saat sampai dilaut merah, mereka melakukan teror dan membunuh umat Islam.

Mereka akan menuju ke Madinah, namun saat telah dekat di Madinah keberadaan mereka diketahui oleh sejumlah orang Mesir. Mereka pun dibunuh dan ditahan sebagian.

Bukan hanya itu saja, aksi pencurian jasad Nabi juga dilakukan oleh 40 orang Aleppo, usaha tersebut dilakukan dengan menggali makam Abu Bakar dan Umar bin Khattab terlebih dahulu.

Hal tersebut terjadi pada pertengahan abad ke-7 Hijriyah. Mereka ingin menggali kubur pada malam hari. Namun saat itu bumi pun terbelah dan menelan mereka. Hal tersebut diceritakan oleh Shawwab al-Syamsu al-Matthiy seorang pelayan di al-Haram an-Nabawi.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:

“Katakanlah: Dialah yang berkuasan untuk menimpakan azab kepadamu dari atasanmu...”(QS Al-An’am: 65)

Wallahu a’lam bishawab.***

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: YouTube Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah