LINGKAR MADIUN - Manusia memandang nyamuk sebagai serangga yang sangat mengganggu. Gigitan nyamuk yang menimbulkan gatal dan sakit menjadi alasan membasmi nyamuk. Begitulah yang sering kita lakukan saking tidak berartinya kehadiran nyamuk di tengah kehidupan kita.
Sepintas, tidak ada hal positif tentang nyamuk di mata manusia. Makhluk yang berukuran kecil tersebut bahkan bisa dibilang jika kehadirannya tidak di harapkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya aktivitas manusia bisa terganggu karena gigitan nyamuk.
Jika hanya menimbulkan rasa gatal mungkin adalah hal yang yang biasa, masalahnya gigitan nyamuk bahkan menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditimbulkan karena gigitan nyamuk adalah malaria dan demam berdarah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut nyamuk adalah salah satu hewan yang paling mematikan di dunia. Pada tahun 2015, penyakit malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk menyebabkan 438.000 kematian. Sedangkan demam berdarah meningkat 30 kali lipat dalam 30 tahun terakhir.
Ulah nyamuk yang menyebabkan munculnya penyakit mematikan memang mengerikan. Namun, membasmi nyamuk hingga punah bukanlah solusi.
Perlu kita ketahui, setiap makhluk di muka bumi ini memiliki rantai makanan yang saling ketergantungan.
Seorang pakar serangga bernama Grayson Brown dari laboratorium Public Health Entomology University of Kentucky menyatakan jika nyamuk punah banyak serangga akan sulit mendapatkan sumber makanan, yang mana larva nyamuk sangat penting dalam ekologi air.
Baca Juga: Jelang Laga Manchester United Vs Leicester City, Ole : Ini Salah Satu Ujian Terberat Bagi Tim Kami