Ternyata Tulisan Asli Al-Qur’an Pertama Masih Disimpan di Negara yang Tidak Beragama Islam! Begini Kisahnya

- 24 Maret 2021, 17:42 WIB
ilustrasi membaca Al-Qur'an
ilustrasi membaca Al-Qur'an /Pixabay

Lingkar Madiun- Kitab Suci Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Namun, janganlah kamu berpikir bahwa Al-Qur’an di zaman Rasulullah SAW sama dengan bentuk Al-Qur’an yang seperti kita lihat hari ini.

Dari masa ke masa Al-Qur’an berubah bentuk, sejalan dengan perkembangan teknologi. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, meski bentuknya telah berubah, namun isi dan maknanya tetaplah tidak pernah berubah.

Baca Juga: Hindari Bermain HP Saat di Toilet ! Dapat Menyebabkan Penyakit Wasir, Begini Penjelasan dari Ahli Bedah

 

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bersamaan dengan kitab suci Al-Qur’an sebagai pedoma hidup manusia. Setiap isi Al-Qur’an mengandung petunjuk hidup. Oleh karena itu, Al-Qur’an bahkan disebut sebagai cahaya.

Allah SWT berfirman: 

“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy Syura: 52) 

Baca Juga: Piala Menpora 2021, Persebaya Berhasil Taklukan Persik Melalui Dwi Gol Samsul Arif

Isi Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur, proses turunnya setiap isi Al-Qur’an berlangsung selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Semuanya bermula ketika Rasulullah SAW berusia 40 tahun.

Ketika itu, Rasulullah SAW pergi ke gua Hira’ di Jabal Nur Mekah. Tujuannya, Rasulullah SAW pergi ke gua untuk menyembah Allah SWT dan merenungkan kehidupan alam semesta. 

Hingga suatu malam, tepatnya pada 17 Ramadhan, malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW membawa wahyu pertama yakni surah Al-Alaq. 

Baca Juga: Pemprov Jatim Menolak Impor Beras, Gubernur Khofifah: Stok Melimpah dan Sangat Aman Hingga Akhir Mei 2021

Aisyah istri Rasulullah SAW menceritakan ketika ditanya tentang bagaimana firman Allah SWT diturunkan kepada Rasulullah SAW ia menjawab: 

“Terkadang seperti dering lonceng, bentuk inspirasi ini adalah yang paling sulit dari semuanya dan kemudian keadaan ini berlalu setelah saya memahami apa yang diilhamkan. Terkadang malaikat datang dalam bentuk seorang pria dan berbicara kepada saya dan saya memahami apa pun yang dia katakan.” (Al-Bukhari)

Adapun lokasi turunnya ayat-ayat Al-Qur’an di bagi menjadi dua yaitu di Mekah dengan jumlah 86 surah yang diturunkan selama 13 tahun dan digolongkan ke dalam surah Makkiyah, serta di Madinah dengan jumlah 28 surah yang diturunkan selama 10 tahun dan digolongkan ke dalam surah Madaniyyah. 

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 24 Maret 2021, Akan Ada Hambatan Tidak Terhindarkan Dalam Pekerjaanmu

Pada zaman Rasulullah SAW media yang digunakan untuk mengarsipkan Al-Qur’an berupa pelepah kurma, batu, daun lontar, kulit hewan, daun layu, pelana, hingga potongan tulang binatang. 

Di zaman Rasulullah SAW belum ada kertas yang bisa dijadikan sebagai media untuk menuliskan wahyu Allah SWT. Sedangkan Rasulullah SAW sendiri tidak bisa membaca dan menulis. 

Maka, ketika Rasulullah SAW menerima wahyu beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Kemudian, para sahabat pun menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an tersebut diluar kepala.

Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa dari Daun Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Anti Kanker

Untuk menjaga kemurniaan Al-Qur’an setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasulullah SAW menghafal ulang ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Bahkan ditahun terakhir menjelang wafat, Rasulullah SAW bersama malaikat Jibril mengulangi hafalannya dua kali. Barulah pembukaan pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar as-Siddiq.

Pembukuan tersebut atas usulan Umar bin Khattab. Pasalnya Umra khawatir atas kemurniaan Al-Qur’an, karena banyak penghafal Al-Qur’an yang mati syahid di medan perang. 

Pengumpulan ayat Al-Qur’an dipimpin ole Za’id bin Tsabit dengan mengumpulkan ayat-ayat yang pernah dituliskan oleh para sahabat di berbagai media. Hasilnya Al-Qur’an yang telah disatukan menjadi buku dan simpan oleh Abu Bakar hingga ia meninggal. 

Setelahnya disimpan oleh Umar dan diteruskan oleh anaknya yang bernama Hafsah. Al-Qur’an pertama kali didistribusikan pada masa khalifah Usman bin Affan, hal tersebut terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 24 Maret 2021, Akan Ada Hambatan Tidak Terhindarkan Dalam Pekerjaanmu

Setelah itu pengadaan dan pendistribusian Al-Qur’an kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman. Tulisan Al-Qur’an pertama di zaman Rasulullah SAW sangat berbeda dengan Al-Qur’an yang kita baca hari ini. 

Al-Quran tersebut ternyata masih ada sampai sekarang, tepatnya tersimpan di perpustakaan negara Berlin di Jerman. Dari hasil penelitian, tujuh lembar Al-Qur’an yang tersimpan di perpustakaan tersebut asli merupakan yang tertua di dunia. 

Dari uji coba laboratorium, Al-Qur’an tersebut ditulis tangan pada periode 606-652 M. Hal tersebut menandakan bahwa lembaran Al-Qur’an tersebut dibuat ketika Rasulullah SAW masih hidup, karena Nabi SAW wafat pada tahun 632 M. 

Staf publikasi perpustakaan negara Berlin Jeanette Lambe menceritakan perkamen Al-Qur’an tersebut di dapatkan dari ilmuwan yang tinggal di Kairo Mesir sekitar 100 tahun lalu, persisnya pada akhir abad ke-19. 

Baca Juga: Dapat Komentar Rasis Dari Warga Net , Patrich Wanggai Banjir Dukungan dari Banyak Klub Sepak Bola

Sejak saat itulah perkamen tersebut dimasukkan sebagai objek penelitian dengan tujuan meneliti Al-Qur’an kuno yang tersebar di benua Eropa.

Perkamen tersebut diperiksa dalam konteks proyek penelitian kompleks dan berjangka panjang. Penelitiannya sendiri dilakukan di laboratorium Swiss Federal Institute of Technology (ETH).

Adapun lembar Al-Qur’an yang berupa perkamen berbahan dari kulit hewan, karenanya setelah dites memakai karbon, bisa dibuktikan setiap perkamen tersebut asli ketika Rasulullah SAW masih hidup.  

Bentuk tulisan Al-Qur’an sangat jauh berbeda dengan yang kita baca saat ini, namun perlu diketahui, makna dan kandungan isi Al-Qur’an sama sekali tidak berubah. 

Wallahu a’lam bishawab.***  

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah