Sebagian angin bisa menjadi azab dan sebagiannya lagi bisa menjadi nikmat. Jika hal dikehendaki oleh Allah SWT. Angin bisa menjadi bencana bagi manusia. Hal tersebut pernah terjadi dan telah diabadikan dalam Al-Qur’an.
“Ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.” (QS. Adz-Dzariyat:41-42).
Salah satu kaum yang merasakan azab lewat angin adalah kaum Ad yaitu kaum Nabi Hud. Mereka mengira hujan akan turun karena angin membawa awan.Ternyata angin tersebut datang untuk membinasakan mereka yang durhaka.
“Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka, ‘Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami’. (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya. Maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.” (QS. Al Ahqaf: 24-25)
Namun, disisi yang lain angin juga bisa membawa nikmat dengan menumbuhkan tanaman, hal tersebut juga telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan.” (QS. Al-Hijr:22).
Memang, tidak ada yang mengetahui hari Jum’at kapan tepatnya kiamat itu akan datang, karena hari akhir itu adalah sebuah rahasia yang Allah SWT yang akan mengetahui-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an.
“Mereka bertanya kepadamu tentang kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (QS. Al-A’raf:187)