Khawatir Al-Qur'an Akan Hilang Ditelan Zaman, Ternyata Inilah Sosok Yang Sarankan Al-Qur'an Dibukukan

- 8 Juli 2021, 09:20 WIB
Ilustrasi seseorang sedang membaca Al Quran.
Ilustrasi seseorang sedang membaca Al Quran. /PIXABAY/freebiespic/

Lingkar Madiun-  Muslim yang berpedoman dengan wahyu Rasulallah Muhammad Saw, sudah sepatutnya kita mengetahui sejarah turunnya Al-Qur'an, diperuntukan kepada siapa, surat apa yang turun pertama kali, dan bagaimana proses pembukuannya, siapa pengagas pembukuan tersebut sehingga kita sekarang ini dapat membaca dan menghayati dengan cukup membaca mushafnya. 

Sebelum kita membahas turunnya Al-Qur'an perlu diketahui bersama bagaimana keadaan masyarakat Arab pra-islam dan juga letak geografis semenanjung Arabia.

Secara tidak disadari kalo kita mengkaji sejarah Al-Qur'an, maka kita harus menelisik peradaban dunia, Arab, dan juga kekuasaan peradaban di dominasi oleh peradaban mana.

Pada masa sebelum islam turun Imperium yang menguasai dunia ada dua, yaitu kerajaan Romawi dan Persia yang menjadi tetangga daerah turunnya Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril.

Baca Juga: Angka Covid-19 Semakin Tinggi, Coba Konsumsi Buah-buahan Ini Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Baca Juga: 1000 Warga Meninggal dalam Sehari, 1000 Nakes Gugur Hingga Juli Akibat Covid

Dua kerajaan tersebut merupakan kekuatan super power dunia dan sekaligus adikuasa. romawi berpengaruh di dunia, karena pada waktu lampau kerajaan tersebut mengedepankan ilmu pengetahuan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang berkembang di romawi sendiri antara lain, filsafat,kesenian, kebudayaan (yang membicarakan kebudayaan Romawi).

Begitupun dengan Persia, kesenian, satra dan juga bahasa sangat berkembang pada masa kekuasaannya.

Berangkat dari dua Imperium yang menguasai dunia di atas, maka islam yang dibawa Nabi Muhamad dengan wahyu Al-Qur'an-nya diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan islam.

Baca Juga: Peringatan! Indigo Ramal Jika Tidak Bijak dalam Bersosial Media, Bisa Menjadi Tersangka

Baca Juga: Indigo Ungkap Banyak Korban Berjatuhan Sebagai Pertanda Akhir Zaman, Prediksi Fenomena Besar Akan Terjadi

Wahyu pertama turun di jabal Nur, Gua Hira ( QS 96: 1-5) tepat saat Nabi berusia 40 tahun.

Ahmad Mansur Surya Negara dalam Api Sejarah menjelaskan Wahyu pertama tersebut bernilai huda lin naas - petunjuk yang bermuatan ajaran memanusiakan kembai manusia, yaitu untuk menjadikan manusia bertauhid.

Baca Juga: Angka Covid-19 Semakin Tinggi, Coba Konsumsi Buah-buahan Ini Dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Baca Juga: 1000 Warga Meninggal dalam Sehari, 1000 Nakes Gugur Hingga Juli Akibat Covid

Ajaran yang dibawa Nabi Muhammad sendiri rata-rata bersumber dari Al-Qur'an, sehingga berkat Wahyu tersebut Islam menyebar luas kepada umat manusia. Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur.

Bahkan para ulama Tafsir harus menjelaskan sebab turunnya, ayat atau surat tersebut jika ingin memahami makna didalam Al-Qur'an tersendiri. 

Seiring berkembangnya Islam di bawah pimpinan Nabi langsung, maka setelah wafatnya Rasulullah terjadi gejolak perang (pada masa kepemimpinan Abu Bakar) yang banyak memakan korban para penghafal Al-Qur'an.

Baca Juga: Peringatan! Indigo Ramal Jika Tidak Bijak dalam Bersosial Media, Bisa Menjadi Tersangka

Baca Juga: Indigo Ungkap Banyak Korban Berjatuhan Sebagai Pertanda Akhir Zaman, Prediksi Fenomena Besar Akan Terjadi

Akibat perang tersebut, seorang Umar Ibn Khattab memberi tahu kepada Abu Bakar bahwa jika para penghafal Al-Qur'an ini banyak yang meninggal dunia maka  dikhawatirkan Al-Qur'an akan hilang ditelan zaman.

Dari inisiatif Umar inilah Abu Bakar sebagai Kholifah pertama membentuk tim pembukuan Al-Qur'an yang di ketua oleh Zaid bin Tsabit.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Buku Sejarah Islam yang Hilang karya Firas Alkhateeb


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x