Baca Juga: Tak Banyak yang Tau! Ternyata Lidah Memiliki Sistem Biometrik, Layaknya Sidik Jari
"Pada suatu malam kami bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tiba-tiba nyamuk-nyamuk menyakiti kami dan kami menghujatnya. Kemudian Nabi SAW berkata, 'janganlah kalian menghujat nyamuk-nyamuk itu karena sebaik-baik hewan adalah yang bisa mengingatkan kalian untuk dzikir pada Allah' Pada malam itu kami bisa bertahajud.
Dalam menyembelih hewan pun kita diperintahkan untuk tidak menyiksa dan sudah terbukti kalau penyembelihan yang disyariatkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah penyembelihan yang paling manusiawi.
Kemudian kepada setan yang jelas-jelas dia adalah musuh manusia yang abadi, beliau Shallallahu Alaihi Wa Sallam melarang kita menghujatnya tetapi larangan menghujat setan disini bukan karena masalah sopan dan tidak sopan.
Melainkan ada alasan lain karena mengumpat setan justru tidak akan membuatnya terhina, bersedih atau depresi. Tapi setan malah bangga umpatan buruk baginya seolah-olah seperti penghargaan kepada setan yang semakin meneguhkan bahwa keburukan yang dilakukannya benar-benar buruk.
Maka dengan kita mengumpat setan, maka setan semakin sombong pancingannya dimakan dengan kita berkata kasar. Kita memang tidak boleh mencelanya tetapi kita boleh melaknatnya sebagaimana Allah melaknat iblis sampai hari kiamat.***