2. Dalam satu rakaat terdapat dua kali berdiri dan dua kali rukuk (sama seperti shalat wajib),
3. Disunnahkan membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Kemudian membaca Ali Imran pada berdiri berikutnya,
4. Disunnahkan membaca bacaan tasbih pada rukuk dan sujud dengan dipanjangkan,
5. Disunnahkan membaca bacaan sholat dengan jahr (jelas/lantang) pada gerhana bulan dan Sirr (pelan) pada gerhana matahari,
6. Disunnahkan melakukan khutbah layaknya sholat Jumat setelah sholat gerhana,
7. Menurut mazhab Syafi'i, sholat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu. Sebab sholat gerhana termasuk sholat yang mempunyai sebab. Sholat gerhana disebut berakhir apabila seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah tengelam.
Baca Juga: Subhanallah, Ternyata Sholat Adalah Obat Sebenarnya dari Kecemasan dan Penyakit Kardiovaskuler
1. Niat,
Sholat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bacaan niat yang dilafalkan adalah sebagai berikut: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Niat Sholat gerhana matahari. Arab latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala.
Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata."
2. Membaca takbiratul ihram,