Ustadz Adi Hidayat Anjurkan Puasa Arafah Sesuai dengan Ketentuan Ini, Ikut Pemerintah atau Wukuf di Arab?

- 5 Juli 2022, 17:45 WIB
Ustadz Adi Hidayat anjurkan puasa Arafah dilakukan pada waktu ini.
Ustadz Adi Hidayat anjurkan puasa Arafah dilakukan pada waktu ini. /Youtube.com/Adi Hidayat Official

LingkarMadiun.com - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan perbedaan waktu puasa Arafah. Seperti yang kita ketahui, Kementerian Agama RI menetapkan 9 Dzulhijjah berbeda dengan waktu wukuf di Arab Saudi.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, perbedaan waktu puasa Arafah ini keliru maka perlu diluruskan. Lantas umat Islam harus mengikuti aturan yang mana?

Diketahui Kemenag menetap puasa Arafah pada 9 Juli 2022, namun wukuf di Padang Arafah dilakukan pada sehari sebelumnya.

Baca Juga: Amalan Ini Sering Dilupakan pada 10 Awal Dzulhijjah, Dianjurkan Dilakukan Jelang Idul Adha 2022

Ustadz Adi Hidayat menyebutkan hukum puasa Arafah itu disebut juga Ansiami Yaumi Arafah.

"Suka agak keliru, sebagian orang mengatakan 'Shaum Arafah' kalau cuma disebutkan 'Siam Arafah' atau 'Puasa Arafah' itu menunjukkan ke momentumnya, momentum orang wukuf. Maka tidak ada penafsiran, semua di seluruh negeri harus berpuasa bersamaan dengan orang wukuf," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Intinya menurut Ustadz Adi Hidayat adalah jika di suatu negara sudah masuk tanggal 9 Dzulhijjah, maka kita sudah bisa puasa Arafah meskipun berbeda dengan momentum wukuf di Arab.

Baca Juga: Mengapa Nyamuk Sering Terbang di Sekitar Telinga? Cari Jawabannya Disini 

"Artinya kalau suatu tempat, daerah, atau negara sudah masuk ke tanggal 9 Dzulhijjah sekalipun tidak sama dengan tempat orang wukuf sekarang di Saudi, maka itu sudah harus menunaikan puasanya," katanya.

Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menyarankan umat untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x