Network
LingkarMadiun.com – Kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih jadi sorotan publik bahkan ada fakta yang baru saja terkuak.
Di awal kasus pembunuhan Brigadir J ini muncul, dikabarkan rekaman CCTV di rumah mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo dinyatakan hilang.
Menurut informasi terbaru, Ferdy Sambo sempat mengajak keempat anak buahnya untuk menonton rekaman CCTV saat ia membunuh Brigadir J.
Baca Juga: Chelsea Akhiri Kerjasama dengan Thomas Tuchel Usai Telan Pil Kekalahan Melawan Dinamo Zagreb
Empat nama anak buah Ferdy Sambo tersebut diantaranya Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKPB Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman.
Usai menonton rekaman CCTV pembunuhan Brigadir J tersebut, tak lupa Ferdy Sambo juga mengancam keempat anak buahnya untuk tidak menyebarkannya kepada siapapun.
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi kasus ini. Menurutnya, dari informasi tersebut seharusnya Ferdy Sambo tidak bisa lari lagi untuk melawan hukum. Sebab apa yang ia lakukan termasuk pelanggaran HAM berat.
"Dan ini semakin jelas ya dengan adanya pengakuan mereka bahwa Ferdy Sambo seharusnya sudah tidak bisa lolos lagi dari pembunuhan berencana tersebut," ujar Refly Harun.
Lebih lanjut, Refly Harun juga menilai dugaan pelecehan seksual di Magelang terkesan dibesar-besarkan. Namun kenyataanya belum dapat dibuktikan.
Hal ini justru dikhawatirkan menjadi sebuah pengalihan isu atas kasus terbunuhnya Brigadir J.
"Tetapi pertanyaannya adalah kemudian seolah-olah pelecehan atau kekerasan seksual di Magelang itu hendak dibesar-besarkan. Apakah ini terkait untuk melokalisir permasalahan agar jangan sampai kemana-mana?" kata Refly Harun dikutip LingkarMadiun.com dari YouTube Refly Harun.
Rumitnya kasus ini terungkap, ia juga menduga ada motif domestik dan non domestiknya.
"Jangan-jangan ya (motif) domestiknya ada, entah Kuat Ma'ruf entah siapa, tapi non domestiknya juga ada," ucapnya.
Baca Juga: Link Nonton My Dear Donovan Episode 10 Tayang Kamis, 8 September 2022: Jessica Kembali Berulah Jahat
Dari kasus ini Refly Harun berharap agar para saksi yang sudah dipecat untuk memberikan kesaksian jujur apa adanya demi membantu kelancaran kasus hingga tuntas.
"Harapannya adalah saksi-saksi yang sudah diberhentikan, dipecat, dan lain sebagainya yang ngomong apa adanya. Jadi kenapa mereka terlibat, apakah betul hanya soal motif di Magelang, ataukah ada motif lain yang harus ditutupi," tuturnya.
Lantas akankah tim audit independen berhasil mengusut tuntas kasus pembunuhan Brigadir J? Nantikan update selanjutnya.***
