LINGKAR MADIUN - Pedoman nutrisi menginstruksikan setiap orang untuk makan kedelai dan minum susu kedelai. Namun, susu kedelai bukanlah pilihan yang sehat.
Bahan Susu Kedelai:
Susu Kedelai (Air Tersaring, Kedelai Utuh), Gula Tebu, Garam Laut, Karagenan, Perisa Alami, Kalsium Karbonat, Vitamin A Palmitat, Vitamin D2, Riboflavin (B2), Vitamin B12.
Berikut 10 alasan mengapa Susu Kedelai ternyata berbahaya bagi kesehatan:
1. Kedelai mengandung banyak racun alami atau "antinutrien".
2. Dua gelas susu kedelai sehari dapat mengubah siklus menstruasi wanita secara drastis.
3. Mengandung zat pemicu gumpalan hemagglutinin, yang menyebabkan sel darah merah menggumpal.
Baca Juga: Jin BTS Sebut 1 Kata untuk Deskripsikan Vokalnya, Bukti Personel BTS Tak Hanya Jual Tampang
4. 99% kedelai dimodifikasi secara genetik. Inilah makanan yang mengandung kontaminasi pestisida tertinggi.
5. Produk kedelai memiliki kadar asam fitat yang tinggi, yang menghambat asimilasi kalsium, magnesium, tembaga, besi, dan seng.
6. Makanan kedelai memiliki kadar aluminium beracun yang tinggi, yang berdampak negatif pada sistem saraf dan ginjal, dan telah dikaitkan dengan timbulnya Alzheimer.
7. Kedelai mengandung senyawa yang menyerupai vitamin B12 dan tidak dapat diproses oleh tubuh. Hasilnya, makanan kedelai bisa berkontribusi pada defisiensi B12.
8. Saat diproses, protein kedelai yang rapuh terkena suhu tinggi untuk membuat isolat protein kedelai dan protein nabati bertekstur, yang membuatnya berbahaya bagi pencernaan.
Baca Juga: Bukan Gisel, Denny Darko Ungkap Sosok Perempuan yang Menjadi Alasan Gading Berat Menikah Lagi
9. Kedelai mengandung isoflavon beracun. Kedelai isoflavon genistein dan daidzein dapat merangsang pertumbuhan kanker payudara, yang sangat berisiko bagi wanita yang menderita kanker payudara.
10. Kedelai mengandung estrogen tumbuhan, yang disebut fitoestrogen, yang mengganggu fungsi endokrin dan menyebabkan kanker payudara dan kemandulan pada wanita.
Banyak penelitian ilmiah dan tinjauan sejawat menemukan bahwa karagenan tingkat makanan dapat menyebabkan ulserasi, peradangan saluran cerna, lesi, dan bahkan kanker usus besar pada hewan laboratorium.***