LINGKAR MADIUN - Fungsi lidah tidak sebatas sebagai organ tubuh untuk pelafalan ketika berbicara maupun indra perasa.
Sebab, ternyata lidah juga merupakan sistem biometrik layaknya sidik jari. Sehingga setiap orang memiliki cetakan lidah yang berbeda.
Seperti diketahui, sistem biometrik yang lazim digunakan meliputi sidik jari, retina mata, wajah, warna kulit, hingga tanda tangan.
Baca Juga: Kasus Penyalahgunaan Pengaruh Wakil Ketua KPK, Hanya Dijatuhi Hukuman Pemotongan Gaji 40%
Menurut sebuah jurnal dari situs National Center for Biotechnology Information (NCBI), lidah memiliki sistem biometrik yang berfungsi sebagai alat identifikasi forensik.
Istilah mudahnya, cetakan lidah seseorang menunjukkan status kesehatannya. Contohnya lidah orang yang masih hidup dan meninggal tentu memiliki karakteristik yang berbeda.
Baik dari segi warna, bentuk, hingga pola tekstur permukaan lidah (semacam sidik jari). Semua aspek itu dapat menunjukkan kondisi kesehatan seseorang.
Baca Juga: Ini Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS 2021 Mahkamah Agung, Buruan Cek Disini Linknya!
Cetakan lidah memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan sistem biometrik lain. Sebab, karakteristik lidah tidak pernah berubah mengingat posisinya terlindungi di dalam mulut.
Sementara sistem biometrik lainnya seperti jari bisa terkikis seiring pengaruh profesi kerja. Kemudian, retina sangat sensitif terhadap pengaruh tingkat paparan cahaya.
Adapun cetakan lidah dapat diambil dengan cara memotretnya menggunakan alat khusus. Intinya mengambil penampakan visual yang detil pada lidah.
Secara umum, warna lidah yang menandakan kondisi seseorang sedang sehat yaitu berwarna merah muda berbalut putih jernih. Namun, jika warna lidah berubah, menandakan suatu penyakit.
Selain itu, bentuk lidah pria dan wanita berbeda. Pria memiliki bentuk lidah lebih lebar dan panjang. Sementara wanita cenderung tidak sepanjang dan selebar pria.
Pada intinya, cetakan lidah sebagai sistem biometrik telah banyak diteliti. Memiliki manfaat dan sebanding dengan sistem biometrik lainnya. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.***