Waspadalah! Minuman Ini Bisa Membuat Anda Kebal Tehadap Antibiotik, Akibatnya Justru Mampu Mengancam Jiwa

7 Oktober 2021, 18:20 WIB
Waspadalah! Minuman Ini Bisa Membuat Anda Kebal Tehadap Antibiotik, Akibatnya Justru Mampu Mengancam Jiwa /Pexels

LINGKAR MADIUN - Ketika Anda mengalami infeksi, dokter Anda kemungkinan akan meresepkan antibiotik yang membunuh bakteri yang membuat Anda sakit. Namun, ada kemungkinan Anda terinfeksi bakteri yang telah menjadi resisten terhadap antibiotik yang berarti obat tersebut tidak dapat menyerang dan membunuhnya secara efektif.

Menurut sebuah studi baru, sesuatu yang Anda minum setiap hari bisa membuat Anda lebih rentan terhadap bakteri resisten antibiotik ini, yang dapat memiliki konsekuensi berbahaya.

Peneliti University of Queensland menguji empat pemanis buatan yang biasa dikonsumsi untuk menentukan efeknya terhadap resistensi antibiotik, mempublikasikan hasil mereka 16 Februari di The ISME Journal.

Menurut penelitian, keempat pemanis yaitu saccharine, sucralose, aspartame, dan acesulfame potassium, secara signifikan berkontribusi terhadap resistensi antibiotik dengan mempromosikan penyebaran gen resistensi antibiotik di usus.

Baca Juga: Kenali Karakteristik Sapioseksual Jarang Diketahui Banyak Orang, Salah Satunya Suka Percakapan yang Mendalam

Baca Juga: Jika Bagian Tubuh Ini Terasa Sakit di Malam Hari, Segera Periksakan Diri Sebelum Terjadi Komplikasi Serius

Para peneliti mengatakan bahwa ada bukti bahwa pemanis ini menyebabkan kerusakan bakteri, yang kemungkinan menghasilkan respons bakteri yang disebut respons SOS.

Reaksi ini telah dikaitkan dengan penyebaran gen resistensi antibiotik, menurut penelitian, yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Kemungkinan besar Anda telah menggunakan pemanis buatan, karena Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penggunaannya sebagai pengganti gula yang aman dalam banyak makanan dan minuman.

Menurut penelitian, sekitar 117.000 ton pemanis buatan digunakan secara global setiap tahun.

Livestrong mencatat bahwa pengganti gula seperti Sweet 'N Low, Sweet Twin, dan Necta Sweet menggunakan sakarin, sedangkan Diet Coke menyertakan kombinasi sakarin dan aspartam.

Sucralose digunakan di Splenda, dan acesulfame potassium ditemukan di banyak makanan dan minuman bebas gula, per Healthline. Peneliti yang sama menemukan bahwa banyak obat juga dapat meningkatkan resistensi antibiotik.

Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung

Baca Juga: Twitter Akan Menjual Unit Iklan Seluler MoPub Seharga $1 Milliar

Menurut penelitian, resistensi antimikroba biasanya disebabkan oleh penciptaan gen resistensi antibiotik dari penyalahgunaan atau penggunaan antibiotik yang berlebihan.

Namun, penelitian sebelumnya dari peneliti yang sama menemukan bahwa ini dapat terjadi dengan obat-obatan non-antibiotik juga, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen.

"Menjadi jelas bahwa kita harus sangat berhati-hati dalam penggunaan produk umum ini, karena penggunaan berlebihan dapat dengan cepat meningkatkan masalah yang disebabkan oleh resistensi antimikroba," Jianhua Guo, PhD, salah satu peneliti studi dan profesor terkait.

Mengembangkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik dapat memiliki konsekuensi yang mematikan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa "resistensi antibiotik adalah salah satu tantangan kesehatan masyarakat terbesar di zaman kita."

Menurut data badan tersebut, setidaknya 2,8 juta orang mengembangkan infeksi yang resistan terhadap antibiotik setiap tahun dan lebih dari 35.000 orang meninggal sebagai akibatnya.

Resistensi antibiotik terjadi ketika "kuman seperti bakteri dan jamur mengembangkan kemampuan untuk mengalahkan obat yang dirancang untuk membunuh mereka," dan jika infeksi tidak dapat dihentikan, itu dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti sepsis, yang mengancam jiwa.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Best Life Online

Tags

Terkini

Terpopuler