5 Cara Mudah Membudidayakan Tanaman Buah Pala

30 Oktober 2020, 16:28 WIB
ilustrasi buah pala (nutmeg) /pixabay/ /

Lingkar Madiun - Menjadi tanaman yang marak diperbincangkan masyarakat saat ini. Pala merupakan salah satu rempah-rempah yang berasal dari biji pohon pala atau Myristica fragrans. 

Buah pala berasal dari kepulauan Banda, Maluku dan kini sudah menyebar di seluruh Indonesia. Buah ini banyak digemari karena bisa digunakan sebagai bahan obat-obatan, kosmetik, hingga makanan.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang proses budidaya tanaman ini. Ada beberapa syarat yang perlu diketahui tentang proses penanaman tanaman pala. Karena tanaman ini hanya bisa tumbuh di negara beriklim tropis, seperti Indonesia. Dengan curah hujan per tahunnya adalah sekitar 2.000-3.000 mm/tahun.

Baca Juga: Serangan Kedua Setelah Gereja Nice, Penjaga Konsulat Prancis di Jeddah Ditusuk Seorang Pria Arab

Maka agar tanaman ini bisa berbuah dengan cepat dan banyak, ketentuan lahan yang baik untuk digunakan harus tanah yang berada di ketinggian 200-700 mdpl dengan pH tanah berkisar antara 5,5 hingga 7. 

Selain itu, gunakan tanah gembur yang mengandung unsur hara, namun paling optimal di tanah vulkanis dan harus mendapat akses sinar matahari secara langsung minimal 7 jam sehari. Jangan lupa pastikan pula memiliki sistem drainase agar air tidak menggenang.

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka penanaman buah pala dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut:

Baca Juga: UPDATE Virus Corona 30 Oktober 2020, Indonesia Peringkat 25 Dunia

1. Siapkan Lubang Untuk Menanam Buah Pala

Setelah memiliki lahan yang tepat dan siap digunakan. Tahap selanjutnya ialah menyiapkan lubang tanam. Namun sebelumnya, pastikan lahan bersih dan bebas dari berbagai gulma dan tanaman penggangu lainnya.

Buat lubang tanam berukuran 50x50x50 cm atau 1x1x1 cm dan beri jarak sekitar 2 meter per lubang tanam. Selanjutnya, lakukan pemupukan dasar untuk menambah unsur hara pada tanah.

Pupuk dasar dibuat dengan mencampurkan antara pupuk kompos dan kandang dengan perbandingan 1:1. Larutkan 2-3 kg gula tebu ke dalam 1 bak air, tambahkan sebotol EM4 atau bakteri pengurai ke dalam larutan.

Baca Juga: Pasca Aksi Teror Tewaskan 3 Orang di Nice, Kini Prancis Siaga Satu Peringatan Keamanan

Diamkan campuran tersebut selama 1×24 jam. Siram larutan ke dalam tiap lubang tanam yang telah terisi pupuk. Tutup lubang dengan tanah dan tunggu hingga 2 minggu agar pupuk terurai sempurna. Jangan lupa siapkan bibit buah pala dan membuat saluran drainase, untuk tahap selanjutnya.

2. Siapkan Bibit Pala

Agar budidaya tanaman ini lebih baik, carilah buah pala yang matang sempurna dari pohon yang produktif dan sehat lalu ambil bijinya.

Kemudian cuci dan keringkan biji tersebut di bawah sinar matahari minimal selama 2 jam. Siapkan polybag sebagai media tanam sementara. Isi polybag dengan tanah humus yang gembur, buat lubang sedalam 5 cm untuk menanam benih buah pala.

Baca Juga: Keladi Tengkorak, Tanaman Hias Unik dan Populer, Banyak Dicari Masyarakat

Masukkan biji yang sudah selesai dikeringkan ke dalam lubang tanam. Tunggu hingga biji tumbuh dan lakukan penyiraman berkala.

3. Pindahkan Tunas Buah Pala ke Lahan

Setelah tanaman berusia minimal 1 bulan, sebaiknya pindahkanke lahan tanam. Laukan di sore hari, agar tanaman tidak layu akibat terik matahari.

Untuk proses pemindahan, gali kembali lubang tanam di lahan utama sesuai dengan ukuran polybag. Masukkan fungisida dan insektisida tabur ke dasar lubang dan siram bibit dalam polybag, kemudian masukkan ke lubang yang tersedia.

Baca Juga: Ternyata Masker Kopi Dapat Mencerahkan Kulit dan Mencegah Penuaan Dini, Berikut Resepnya

Lepas plastik polybag yang menjadi wadah tanam awal, pastikan tidak ada plastik yang tersisa. Ratakan tanah dan siram kembali lahan disekitar tanaman. Lengkapi lahan dengan parit atau drainase berkedalaman 20 cm. Pastikan tidak ada kemungkinan tanaman tergenang air ketika hujan deras.

4. Rawat dengan Rutin Pohon Buah Pala

Untuk merawat pohon buah pala, lakukan penyiraman sekitar 5-7 hari sekali. Proses penyiramkan air langsung ke sekitar pangkal pohon. Jika tanaman sudah berusia di atas 6 bulan, siram 2 minggu sekali ketika memasuki musim kemarau berkepanjangan.

Selain itu, pemupukan susulan NPK 1 bulan setelah pemindahan bibit dan dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 6 bulan. Dilanjutkan dengan pemupukan dasar ulang setiap 6 bulan sekali dan penyiangan rutin setiap 1 bulan sekali. Penggemburan tanah sekitar tanaman cukup 1 bulan sekali. Untuk pemberian fungisida atau insektisida gunakan saat diperlukan saja.

Baca Juga: Beredar Foto Rose BLACKPINK dan Chanyeol EXO Berkencan, Simak Fakta Sebenarnya

5. Waktu Panen Pohon Pala

Untuk waktu panen pohon pala dibutuhkan sekitar 7 tahun hingga pohon berbuah. Tanda-tanda ia mulai produktif adalah munculnya bunga buah pala, yang diiringi berubahnya bunga menjadi buah. Buah yang bisa dipanen sendiri biasanya adalah yang berusia sekitar 7-8 bulan.

Jika buah sudah matang maka kulit buah berubah menjadi kuning, tekstur daging buah empuk jika ditekan. Namun jika terlalu matang, kulit buah akan membelah dengan sendirinya. Biji pala terbaik adalah yang jatuh dengan sendirinya karena terlalu matang.

Biji yang sudah dipanen kemudian harus dicuci dengan air mengalir dan dijemur selama 5-7 hari. Langkah terakhir, lakukan perawatan pasca panen dengan pengocoran NPK sebanyak 3 kali. Lakukan dengan memberi jarak sekitar 2 minggu per pengocoran NPK.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler