LINGKAR MADIUN - Merasa dibohongi merupakan sesuatu yang tidak enak. Rasa kecewa akan timbul pada seseorang yang telah dibohongi.
Dia akan akan merasa ditipu dan cenderung tidak akan menaruh kepercayaannya kembali pada orang yang membohonginya.
Baca Juga: Harga Cabe Rawit Melonjak Pada Minggu Terakhir Januari 2021
Agar kamu tidak mudah ditipu dan dibohongi, inilah tanda-tanda seseorang yang sedang berbohong.
Selalu memandang ke arah berlawanan
Umumnya ketika seseorang sedang berbohong iya akan cenderung untuk terus memandang ke arah kanan.
Hal ini memiliki arti bahwa ia sedang mencoba untuk kemudian menggali imajinasi di dalam pikirannya lalu menciptakan sebuah jawaban. Namun hal ini akan berlaku sebaliknya bagi mereka yang kidal.
Tapi pada beberapa kasus, seseorang juga akan menatap lurus kedepan saat mengingat memori visualnya.
Mata terus bergerak
Biasanya saat berbohong bola matanya akan terus bergerak sekitar dan tidak bisa untuk diam. Mata juga akan lebih banyak berkedip dari biasanya.
Hal itu bisa terjadi karena reaksi alami karena seseorang merasa tidak nyaman. Ia akan merasa tidak nyaman untuk kemudian menjawab beberapa pertanyaan dari kita karena ia terus menyembunyikan kebohongannya.
Terpaksa senyum
Senyuman yang tulus, biasanya akan menimbulkan kerutan pada mata. Namun, bagi mereka yang berbohong dan terpaksa melakukan senyuman kerutan tersebut tidak akan muncul.
Ketika seseorang terpaksa melakukan senyuman, biasanya hanya akan ada kerutan pada samping bibirnya.
Baca Juga: Brand Lokal Favorit Masyarakat Kini Hadir Jadi Merchant Baru ShopeePay
Gelisah
Saat seeroang sedang melakukan kebohongan, ia akan menunjukkan kegelisahan dan wajahnya menjadi gatal.
Hal itu terjadi karena terjadi reaksi kimia yang membuat wajahnya menjadi gatal. Oleh karena itu orang yang berbohong cenderung menyentuh wajahnya dan menggaruknya.
Berkeringat
Orang yang sedang berbohong, biasanya akan berkeringat, wajahnya akan memerah, menarik napas panjang dan biasanya akan menggigit bibir.
Semua hal itu terjadi karena respon melepasan adrenalin dan reaksi paksa yang kemudian terjadi akibat sistem saraf simaptis.***