Ahli Medis Memperingatkan Orang Yang Berusia Di Atas 40 Berhenti Mengonsumsi Ibuprofen, Berikut Ulasannya

- 25 Februari 2021, 18:00 WIB
Ahli Medis Memperingatkan Orang Yang Berusia Di Atas 40 Berhenti Mengkonsumsi Ibuprofen, Berikut Ulasannya
Ahli Medis Memperingatkan Orang Yang Berusia Di Atas 40 Berhenti Mengkonsumsi Ibuprofen, Berikut Ulasannya /Anna Shvets

LINGKAR MADIUN - Banyak orang di seluruh dunia menggunakan ibuprofen dan mereka menggunakannya hampir setiap hari. Banyak yang menggunakannya saat sakit kepala, yang lain menggunakannya untuk meredakan nyeri otot, dan masalah kesehatan lainnya.

Ibuprofen, yang juga dikenal dengan nama Motrin dan Advil, dan obat anti-inflamasi lainnya. Banyak ahli medis di seluruh dunia menyatakan bahwa obat-obatan ini memiliki efek samping yang serius dan merupakan penyebab utama cedera.

Obat-obatan ini diperkirakan menyebabkan setidaknya 16.000 kematian per tahun dan mengirim 100.000 orang ke ruang gawat darurat di AS.

Masalah paling umum yang disebabkan oleh obat antiinflamasi nonsteroid, atau NSAID ini adalah tukak pencernaan dan perdarahan terkait. Nah, inilah mengapa beberapa dokter dan ahli medis memberikan obat penurun asam lambung untuk meminimalkan efek NSAID yang merusak lambung.

Baca Juga: Negara Maju Memperhatikan Riset dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi, Simak Ulasannya

Baca Juga: Hasil Survei: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Investasi yang Mengaplikasikan Inovasi

Tapi, Anda harus hati-hati juga, karena obat itu bukannya tanpa efek samping tersendiri. Banyak penelitian berbeda telah menemukan peningkatan risiko kondisi lain, termasuk fibrilasi atrium. Di mana detak jantung menjadi cepat dan lemah, kerusakan ginjal, dan penyembuhan yang tertunda atau tersumbat, baik patah tulang maupun cedera jaringan lunak.

Para ahli mengatakan bahwa ibuprofen bekerja dengan cara memblokir pembentukan produk prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan, yang merupakan mediator penting dari peradangan dan nyeri.

Saat obat dimetabolisme oleh hati, obat ini paling memengaruhi organ ini, menyebabkan cedera, gagal hati, atau penyakit (ikterus) seiring waktu. FDA juga telah memperingatkan terhadap penggunaan obat ini sejak 2005 karena meningkatkan risiko serangan jantung.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x