Ahli Bedah Saraf Harvard Mengonfirmasi Bahwa Merasakan Adanya Kehidupan Setelah Koma Produk Imajinasi Manusia

- 11 Maret 2021, 18:00 WIB
Ahli Bedah Saraf Harvard Mengonfirmasi Bahwa Merasakan Adanya Kehidupan Setelah Koma Produk Imajinasi Manusia
Ahli Bedah Saraf Harvard Mengonfirmasi Bahwa Merasakan Adanya Kehidupan Setelah Koma Produk Imajinasi Manusia /Stefan Keller

LINGKAR MADIUN - Apakah Anda percaya pada kehidupan setelah kematian? Bagaimana menurut anda? Apakah menurut Anda orang punya jiwa? Ada kasus yang luar biasa dan mengejutkan, ketika orang hidup kembali dan menceritakan kisah mereka yang luar biasa, yang mereka alami di akhirat.

Pertama, Anda harus tahu bahwa akhirat merupakan sesuatu yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Pengalaman kehidupan setelah kematian yang luar biasa, yang dialami secara langsung oleh ahli bedah saraf otak terlatih Harvard selama 25 tahun, Dr. Eben Alexander.

Sebelum pengalaman luar biasa ini, dia tidak percaya adanya roh non-fisik. Dr. Eben dilatih di sekolah kedokteran barat dan dikelilingi oleh rekan-rekan medis yang sangat tertarik dengan pandangan materialisme tentang alam semesta.

Jadi, dia berpikir bahwa gagasan tentang jiwa itu aneh. Dr. Eben percaya cerita akhirat adalah halusinasi atau produk imajinasi manusia. Tapi, dia berubah pikiran setelah koma selama tujuh hari yang disebabkan oleh meningitis bakterial yang parah.

Baca Juga: Inilah Sosok Nabi yang Mampu Menahan Matahari serta Menjadi Kepercayaan Nabi Musa! Simak Kisahnya

Baca Juga: Heboh Pengobatan Ningsih Tinampi Bisa Memanggil Malaikat Bahkan Nabi Benarkah? Begini Kata Mbak You

Ketika Dr. Eben kembali ke tubuhnya dan mengalami penyembuhan ajaib melawan segala rintangan, dan melanjutkan untuk menulis buku terlaris NY Times. Eben mengatakan bahwa pengalaman akhirat begitu "nyata" dan luas sehingga pengalaman hidup sebagai manusia di Bumi tampak seperti mimpi buatan jika dibandingkan.

Beberapa ahli medis mengatakan bahwa ini hanyalah ingatan yang terdistorsi dari bagian yang lebih dalam dari sistem limbik yang memiliki cukup otak di atasnya untuk secara relatif terlindungi dari peradangan meningitik, yang terjadi terutama di permukaan otak.

Nah, ini bisa jadi tempat pembuangan DMT. DMT adalah agonis serotonin yang terjadi secara alami yang menyebabkan halusinasi yang jelas dan keadaan seperti mimpi. Dr. Eben akrab dengan pengalaman obat yang berhubungan dengan serotonin agonist / antagonists (LSD).

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x