Jarang Buang Air Kecil, Apakah Pertanda Buruk Bagi Kesehatan Tubuh? Begini Penjelasannya

- 13 April 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi buang air kecil
Ilustrasi buang air kecil /Pixabay

LINGKAR MADIUN - Seseorang yang normal dan sehat biasanya akan buang air kecil sekitar enam atau tujuh kali sehari, meskipun ini kebiasaan ini bervariasi sesuai usia masing-masing.

Buang air kecil terlalu sering selalu patut untuk diperhatikan ini bisa menjadi tanda kelebihan cairan tubuh, diabetes, atau infeksi saluran kemih

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Karirnya Akan Sukses di Bidang Jasa Menurut Astrologi, Cek Segera!

Penelitian ini berasal dari National Institute of Health (NIH), dalam penelitiannya mereka melibatkan tikus dan pasien manusia dan menerbitkan hasilnya di jurnal Nature pada 19 Oktober. 

Para peneliti mengidentifikasi gen, yang disebut PIEZO2, yang mungkin bertanggung jawab untuk itu. 

Baca Juga: 3 Weton Ini Bakal Mencapai Puncak Kesuksesan di Bulan April 2021 Menurut Primbon Jawa, Simak Disini

PIEZO2 tampaknya bekerja dengan setidaknya dua jenis sel dalam tubuh untuk merasakan kapan kandung kemih perlu dikosongkan.

Gen tersebut berisi instruksi untuk memproduksi protein yang diaktifkan sebagai respons terhadap sel-sel tertentu dalam tubuh yang diregangkan atau diperas misalnya, saat kandung kemih terisi.

Baca Juga: 4 Shio Ini Kekayaannya Melimpah di Tahun 2021 Menurut Zodiak Cina, Salah Satunya Kelinci

Namun, para peneliti menemukan bahwa orang-orang tertentu terlahir dengan kekurangan genetik pada gen ini, yang berarti mereka mengalami kesulitan untuk merasakan saat kandung kemih mereka terisi, sehingga keinginan untuk pergi ke kamar mandi berkurang.

Eksperimen lebih lanjut pada tikus menunjukkan bahwa selain mengukur ekspansi, gen juga memainkan peran sekunder penting dalam proses ini, memicu neuron untuk menyampaikan sinyal ketegangan ke sistem saraf yang lebih luas dan membuat tubuh dalam keadaan "siaga" untuk mengambil tindakan.

Baca Juga: Resep Sambal Cumi Pedas Cocok untuk Santapan Lezat Berbuka Puasa

Para peneliti memeriksa catatan medis, melakukan pemindaian ultrasound, memberikan kuesioner, dan melakukan wawancara terperinci dengan 12 pasien berusia antara 5 dan 43 tahun yang lahir dengan mutasi yang melumpuhkan pada gen PIEZO2 mereka.

Hampir semua pasien mengatakan mereka bisa menjalani hari tanpa merasa perlu buang air kecil.

Baca Juga: Prediksi Ekonomi Digital di Indonesia Memberikan Kontribusi yang Positif Perekonomian

Selain itu, 25 persen melaporkan hanya buang air kecil sekali atau dua kali sehari, dan lebih dari 40 persen mengatakan bahwa ketika mereka akhirnya merasa ingin buang air kecil, itu muncul secara tiba-tiba.

Hampir 60 persen pasien mengatakan mereka mengalami kesulitan buang air kecil, kadang-kadang perlu menekan perut bagian bawah untuk buang air kecil.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah