Network
LINGKAR MADIUN - Kita semua pernah mengalami beragam jenis sakit kepala. Sakit kepala migrain misalnya sangat umum terjadi dan bisa berlangsung berhari-hari.
Jenis sakit kepala ini lebih sering diremehkan hingga dibiarkan pulih sendiri tanpa pengobatan
Gejala migrain yang paling umum adalah berdenyut-denyut, nyeri yang tak tertahankan pada satu sisi kepala.
Sakit kepala jenis ini juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti menggigil, berkeringat, mual, muntah, demam, dan kepekaan terhadap cahaya, suara, dan bau dalam beberapa kasus.
Baca Juga: Mendengar Terawangan Mbak You Salah Satu Aktris ini Sampai Menangis, Siapakah Dia?
Menurut statistik terbaru, hampir 300 juta orang di dunia menderita migrain. Sekitar 6-7% pria dan 15-18% wanita menderita sakit kepala migrain. Dan, fakta yang lebih mengejutkan adalah hampir 20 juta serangan migrain terjadi setiap hari.
Ada banyak penelitian berbeda tentang migrain dan semuanya telah meneliti penyebab migrain.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 13 Mei 2021: Suasana Hati Bahagia Hari Ini
Tetapi tidak satupun dari penelitian ini yang mampu menjelaskan secara lengkap penyebab migrain pada semua pasien.
Banyak penelitian medis menyatakan bahwa sakit kepala ini tidak diawali dengan penyempitan dan penurunan aliran darah, melainkan dengan peningkatan hampir 300%. Namun, saat serangan migrain terjadi secara penuh, sirkulasi darah tampak normal, atau hanya sedikit berkurang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 13 Mei 2021: Keuangan Akan Tetap Stabil Seperti yang Telah Lama Direncanakan
Semua penyebab migrain termasuk kelainan saraf, yang berhubungan dengan aktivitas sel saraf. Diyakini bahwa migrain terjadi karena gangguan neurologis terkait aktivitas sel saraf yang menyapu otak Anda, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Lalu bagaimana dengan obatnya?
Studi terbaru telah mengonfirmasi bahwa Vitamin B6, Vitamin B12 dan suplemen asam folat menyebabkan dua kali lipat pengurangan migrain selama periode 6 bulan.
Baca Juga: Ketupat, Warisan Sunan Kalijaga untuk Menyebarkan Islam, Bagaimana Sejarahnya?
Menurut studi berbeda yang diterbitkan dalam European Journal of Neurology, pada tahun 2004, peneliti menunjukkan bahwa serangan migrain dapat dihindari dengan konsumsi Vitamin B2 (riboflavin) dosis tinggi.
Anda juga harus tahu bahwa tingkat produksi homosistein dapat ditingkatkan oleh beberapa mutasi dan disfungsi gen.Ini bisa membuat Anda lebih rentan terhadap serangan migrain.
Menurut penelitian terbaru, para peneliti menemukan bahwa Vitamin B6 dan Vitamin B12 menurunkan kadar homosistein.
