Sebagian orang ada yang terfokus pada keunggulan diri sendiri, sampai lupa akan kekurangannya. Di sisi lain, ada juga orang yang terfokus pada kekurangannya dan melupakan keunggulannya.
Kondisi inilah yang membuat kita merasa sedih dan kecewa. Tentu, itu akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Jika hal ini sudah berlarut-larut dan anda tetap merasa hidup ini tidak ada maknanya. Bisa saja ada sedang dalam kondisi depresi.
Baca Juga: Denny Darko Ramal Pandemi Covid-19 yang Tak Kunjung Usai, Akankah PPKM Darurat Diperpanjang?
Penelitian yang dilakukan oleh Kleftaras dan Psarra di Thessaly, Yunani ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara perasaan tidak bergunanya hidup dengan depresi yang dimediasi oleh self worth yang rendah.
Penelitian ini melibatkan 401 orang tentara baru di Tentara Angkatan Laut Yunani dengan melibatkan konsep harapan, romantisme, dan makna hidup bagi setiap tentara baru tersebut.
Penelitian itu menunjukkan ada hubungan yang linear antara makna hidup, penilaian diri, dan depresi.
Jika orang memiliki makna hidup yang rendah, maka hal itu juga akan membuat penilaian diri rendah. Secara otomatis nilai depresi yang didapat semakin tinggi.
Begitupula sebaliknya, jika orang tersebut memiliki nilai makna hidup yang tinggi, penilaian diri yang tingi, maka hal ini membuat nilai depresi yang didapat semakin rendah.