Senyuman itu merupakan tanda ketidaknyamanan dan bisa dibilang senyuman palsu. Karena wanita merasa kondisi tidak memungkinkannya untuk melakukan perlawanan.
Namun, masalahnya beberapa pria menafsirkan senyuman itu secara positif. Sebagai tanda terima dan bahkan dianggap menggoda.
Penelitian tentang ekspresi wajah telah membedakan antara senyuman sejati dan senyum palsu. Yakni kuncinya ada di mata.
2. Percaya Gelagat Umum Sebuah Kebohongan
Penelitian telah menunjukkan bahwa sangat sedikit orang yang dapat mendeteksi kebohongan. Kalaupun bisa itu sebuah kebetulan.
Membaca komunikasi nonverbal sangatlah rumit. Kebohongan biasanya merupakan interaksi yang rumit.
Karena salah membaca isyarat tubuh dan termakan anggapan tentang gelagat sebuah penipuan.
Baca Juga: Anang Hermansyah Undang Bambang Soesatyo, Benarkah Ada Amandemen UUD 1945 Presiden 3 Periode?
Dalam salah satu penelitian menemukan bahwa seseorang benar-benar lebih banyak terlibat kontak mata ketika berbohong daripada saat mengatakan kebenaran.