Network
LINGKAR MADIUN - Junk food memiliki kandungan kalori yang tinggi, namun nilai gizinya rendah. Secara umum, makanan ini termasuk makanan ringan yang diproses dan disiapkan dengan cara yang mudah.
Akan tetapi, mengkonsumsi junk food menjadikan tubuh kelebihan gula dan lemak, hal tersebut penyebab utama penambahan berat badan. Kelebihan berat badan ini dikaitkan dengan penyakit diabetes.
Karena ketika jaringan lemak terlalu banyak mengendap pada tubuh anda, terutama di sekitar bagian perut anda, sel-sel tubuh anda bisa menjadi resisten terhadap insulin.
Baca Juga: Ramal Nasib Nagita Slavina, Indigo Beri Pesan Penting Buat Masa Depan Sang Artis Sebagai Istri
Insulin adalah hormon yang memindahkan gula dari darah Anda dan masuk ke dalam sel anda.
Sel-sel anda tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, pankreas salah mengartikannya sebagai kebutuhan akan lebih banyak insulin, sehingga memompa lebih banyak.
Akhirnya pankreas anda akan berhenti memproduksi insulin yang cukup untuk menjaga gula darah Anda tetap terkendali.
Hal ini menyebabkan anda mengembangkan diabetes, suatu kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi.
Baca Juga: Ramal Nasib Nagita Slavina, Indigo Beri Pesan Penting Buat Masa Depan Sang Artis Sebagai Istri
Selain itu, junk food sangat tinggi kalori. Sehingga, cenderung memiliki sedikit vitamin dan mineral, dan biasanya rendah serat, junk food juga mengandung gula tambahan dalam jumlah besar, tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Hal tersebut dapat menyebabkan junk food mencerna lebih cepat, yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.
Junk food dianggap berbahaya karena memilik kadar lemak dan garam yang sangat tinggi karena biasanya sudah digoreng atau dipanaskan berkali-kali. Contoh junk food ialah mie instan, hamburger, pizza, hot dog dan kentang goreng.
Maka dari itu, penderita diabetes harus membatasi bahkan harus berusaha menghindari, agar kadar gula darah tetap normal dan stabil.***
