LINGKAR MADIUN – Bagi Anda penggemar mie instan, umumnya pasti sudah paham efek samping dari terlalu banyak makan mie instan.
Anda juga mengetahui, bahwa mie instan yang kaya bahan tambahan seperti natrium dan karbohidrat olahan berefek negatif bagi tubuh.
Tapi tahukah Anda efek sebenarnya dari natrium dan karbohidrat olahan pada tubuh jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya?
Dilansir Lingkar Madiun dari The Healthy, ada beberapa hal yang membuat mie instan menjadi pilihan yang relatif tidak sehat.
“Satu wadah mie instan dapat memiliki hampir setengah rekomendasi harian untuk natrium, akan tetapi mutrisi lainnya sangat rendah. Itu tidak mencukupi nutrisi harian seperti serat, vitamin, dan mineral,” kata Patricia Bannan, RDN, penulis Eat Right When Time is Tight.
Ketika Anda mengonsumsi natrium sebanyak itu dalam sekali makan, tubuh Anda akan mengimbanginya dengan menahan lebih banyak air.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Sehat Ini Dapat Memperpanjang Umur, Salah Satunya Menurut Studi Konsumsi Teh Ini
Hal ini dapat menyebabkan penambahan retensi cairan dan berat badan air sementara, membuat Anda merasa kembung dan lesu.
Tetapi meskipun Anda mungkin merasa kembung, kemungkinan Anda tidak akan merasa kenyang. Karena mie mengandung banyak karbohidrat olahan tanpa protein atau serat, pada dasarnya itulah definisi kalori kosong.
Efek samping karbohidrat olahan dapat membahayakan tubuh, karena dapat menyebabkan gula darah Anda melonjak dan kemudian turun, membuat Anda lapar dan siap untuk makan lagi. Inilah yang menyebabkan mudah terjadinya kegemukan.
Banyak ahli nutrisi paham bahwa konsumsi mie instan berlebihan dapat menyebabkan efek yang buruk pada kesehatan tubuh Anda.
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2014 di Journal of Nutrition, menilai konsekuensi jangka panjang dari konsumsi mie instan di Korea Selatan, di mana itu adalah makanan pokok utama.
Para peneliti menemukan bahwa wanita yang makan mie instan setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi untuk sindrom penyakit metabolik.
Gejala penyakit metabolik adalah kombinasi gejala yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Risiko penyakit ini lebih tinggi dimiliki orang yang rajin mengonsumsi mie instan dua kali seminggu dibandingkan mereka yang jarang makan mie instan.
Singkatnya, makan mie sesekali tidak akan merusak kesehatan Anda, seperti halnya kebanyakan makanan olahan.
Hanya saja, Anda tidak boleh mengonsumsi terlalu sering makanan instan seperti ini karena kandungannya dapat meningkatkan penyakit metabolik.
Penyakit metabolik memang tidak akan terasa sekarang, namun semuanya akan terasa pada tahun-tahun yang akan datang.***