Waspadalah Ahli Medis Peringatkan Bahaya Zat Aditif Ini: Paparan Karagenan Menginduksi Peradangan Kronis

- 2 Oktober 2021, 18:30 WIB
Waspadalah Ahli Medis Peringatkan Bahaya Zat Aditif Ini: Paparan Karagenan Menginduksi Peradangan Kronis
Waspadalah Ahli Medis Peringatkan Bahaya Zat Aditif Ini: Paparan Karagenan Menginduksi Peradangan Kronis /Pixabay/

LINGKAR MADIUN - Meskipun aditif ini berasal dari alga yang sangat sehat, industri makanan modern menggunakan karagenan yang dimurnikan dan diisolasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu sangat berbahaya.

Sejumlah besar aditif, yang kini menjadi sangat diperlukan dalam industri makanan, berbahaya dan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Anda harus memperhatikan salah satunya karagenan (E407).

Karagenan adalah polisakarida yang diperoleh dari rumput laut merah, khususnya dari spesies yang disebut lumut Irlandia. Strukturnya mirip dengan jelly.

Karena sifat pembentuk gelnya, telah digunakan sebagai pengental dan pengemulsi selama berabad-abad. Industri makanan modern mulai menggunakannya pada tahun 1930-an sebagai pengental dan pengemulsi.

Baca Juga: Simak! Inilah Jajaran Startup Unicorn Asal Singapura yang Laris Manis di Indonesia

Baca Juga: Kamu Introvert? Ini Tips Menjalin Pertemanan Baru , Salah Satunya Pahami Alasan Berteman

Karagenan dapat ditemukan di banyak makanan sebagai penstabil, pengental, dan pengemulsi dalam produk daging, saus, saus, sup, makanan penutup siap pakai (kue, puding, cokelat, produk jeli), selai, bir, mustard.

Ini dapat ditemukan dalam susu kedelai, krim, yogurt, keju, margarin, mayones, es krim, dll. Selain ditemukan dalam industri makanan, juga digunakan dalam industri kosmetik (produk hidrasi, gel, sampo, dll).

Meskipun aditif ini berasal dari alga yang sangat sehat, industri makanan modern menggunakan karagenan yang dimurnikan dan diisolasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa itu sangat berbahaya.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah