Network
LingkarMadiun.com – Puncak Natal dan Tahun baru berada di penghujung tahun bulan Desember dan awal tahun bertajuk Tahun Baru.
Dimana alam akan memberikan rahmat hujan dan berkah bagi makhluk dibumi untuk kesegaran yang hakiki.
Sama seperti cuaca yang diberikan, dua bulan tersebut menyajikan sebuah rasa kedinginan supaya lebih ingat bahwa semua diatasi dengan kepala dingin.
Baca Juga: Manchester City Ditawari Wonderkid Argentina, Siapa Dia?
Untuk itulah mengapa pada bagian ini para petualangan alam dan sektor pendakian diharuskan untuk jeda.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @navdar_official memberikan sebuah alasan yang logika untuk jeda petualangan dan pendakian di dua bulan tersebut.
1. Puncak musim penghujan
Hujan lebat yang dapat meningkatkan resiko dampak benca alam. Mulai dari jatuh ke jurang karena jalanan licin, jarak pandang yang terbatas hingga menyebabkan tersesat, maupun hipotermia.
Baca Juga: Resmi Dapatkan Cody Gakpo, Jurgen Klopp Masih Belum Puas Beli Pemain untuk Liverpool
2. Kemungkinan tinggi terjadi badai
Curah hujan dan kecepatan angin yang tinggi akan memicu terjadinya badai di gunung.
Sangat disarankan untuk jeda sejenak menikmati momen akhir tahun dan awal tahun dengan kehangatan keluarga.
3. Bukan waktu yang tepat untuk menikmati pemandangan
Cuaca buruk akan membuat gunung lebih sering hujan dan tertutup kabut. Alhasil pemandangan indah yang dinanti-nantikan akan sirna.
Baca Juga: Terkait Federasi Brazil Menyukainya, Carlo Ancelotti Betah di Real Madrid
4. Keselamatan nyawa lebih penting
Akan lebih baik jika pendakian mau bersabar sejenak kepada alam. Biarkan hujan terus datang, badai silih berganti.
Namun pada akhirnya gunung bisa dijelajahi lagi untuk didaki. Sebab, keselamatan nyawa jauh lebih penting dari apapun.
Setidaknya rehat dan jeda sejenak adalah pilihan yang masuk akal demi keselamatam diri. Karena kehangatan keluarga sangat penting daripada ego seorang diri.***
