Kemenhan Akhirnya Buka Suara soal Penemuan Drone Bawah Laut yang Hebohkan Publik

5 Januari 2021, 06:55 WIB
Drone Bawah Laut di Selayar, Ternyata Seaglider. /Twitter/@KRMTRoySuryo2

LINGKAR MADIUN- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akhirnya buka suara mengenai pihak TNI yang menemukan drone bawah laut di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Kemenhan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi pihak TNI yang tanggap akan adanya benda tersebut di perairan Indonesia.

"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI, khususnya Angkatan Laut pasti akan menangani permasalahan (temuan drone) tersebut," ungkap Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, Senin (4/1/2021).

Baca Juga: Begini Kronologi Tewasnya Pria Paruh Baya yang Meninggal Misterius di Toilet Terminal Kota Bekasi

Baca Juga: Ingin Staycation? Jangan Kaget jika Anda Menemui Beberapa Hal Ini

Dahnil mengatakan bahwa hingga saat ini, TNI-AL menyatakan bahwa drone yang ditemukan tersebut merupakan Sea Glider.

Sea Glinder merupakan drone yang biasa digunakan untuk survei data oseanografi.

Pihak TNI AL akan terus melakukan penyelidikan mengenai penemuan tersebut. 

"Untuk lebih rinci, pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut drone tersebut," ujarnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudho Margono menyatakan bahwa belum bisa menemukan pemilik drone bawah air atau belakangan disebut seaglider itu.

Baca Juga: Tidak hanya Kebiri Kimia, Pelaku Kekerasan Seksual pada Anak juga Dapatkan Hukuman Ini

Baca Juga: Heboh! Beredar Rekaman Panggilan Donald Trump Tekan Pejabat Pemilu untuk Manipulasi Hasil Pemilu AS

"Saya tidak bisa menentukan siapa pemiliknya. karena datanya maupun tulisan (nama perusahaan atau negara pembuat) di luarnya ini tidak ada," jelas Yudo.

Yudo menjelaskan bahwa nantinya, drone bawah laut tersebut akan diteliti kembali dengan melakukan kerja sama antara Kemenhan dan Kementerian Riset dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Nanti kita akan teliti lebih dalam lagi di Pushidrosal dan kita koordinasikan dengan Kemristek dan BPPT. Sehingga kita bisa meneliti lebih dalam alat tersebut," tuturnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: pmjnews

Tags

Terkini

Terpopuler