Luncurkan Buku, Erick Thohir Ajak Pegawai BUMN Utamakan Akhlak

6 Januari 2021, 21:13 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. /sanggau.go.id

Lingkar Madiun – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meluncurkan buku karyanya sembari mengajak para insan BUMN agar mengutamakan akhlak saat bekerja.

Erick menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan secara online dalam acara peluncuran dan bedah buku ‘Akhlak Untuk Negeri’ pada hari Rabu, 6 Januari 2021.

"Akhlak bukan sebuah produk instan yang tinggal diaduk, tetapi sesuatu yang memang harus kita jaga, karena dengan karakter yang kokoh adalah jalan untuk menciptakan prinsip dan kesuksesan lainnya," tutur Erick.

Baca Juga: Vaksin Corona Mandiri untuk 75 Juta Penduduk Jadi Target Kemeterian BUMN

Baca Juga: Sandiaga Uno Gandeng PMI Wujudkan Wisata Kesehatan dan Kemanusiaan

Menurut Erick, kata Akhlak merupakan kata serapan dari Khuluq yang berarti tingkah laku atau perangai. Khuluq ini merupakan sebuah kata dalam bahasa Arab.

"Prinsip yang saya yakini, akhlak juga sebagai pilar pembangunan karakter sebuah organisasi. Sejak awal mendapat amanah dari Presiden Jokowi sebagai menteri BUMN, prinsip itulah yang akan saya terapkan kepada tim yang saya pimpin," kata Erick.
Kemudian, Erick menjelaskan bahwa Akhlak adalah ‘core value’ atau nilai inti dari Kementerian BUMN.

Di Kementerian ini, Akhlak adalah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

"Yang pertama yang ingin saya benahi dalam pengelolaan BUMN adalah Amanah, tentu harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. BUMN ini merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan dan juga pengelola kekayaan negara," ujar Erick.

Selajutnya, BUMN dituntut untuk selalu Kompeten, yaitu memiliki kapabilitas yang mumpuni. Lalu, Harmonis merupakan keselarasan saat bekerja.

"Harmonis menjadi kunci keserasian, kerja sama, saling peduli, dan menghargai perbedaan. Itu adalah kunci bisa sukses," ucap Erick.

Lebih lanjut, Erick menyebutkan bahwa Loyal berarti BUMN wajib menjadikan kepentingan bangsa sebagai prioritas.

Kemudian, Adaptif berarti melakukan inovasi sesuai perkembangan zaman.

"Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu," ujar Erick.

Kolaboratif artinya meningkatkan sinergitas dengan berbagai pihak yang bekerja sama dengan BUMN maupun yang tidak.

"Kita harapkan BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mendunia. Banyak perusahaan BUMN dari berbagai negara bisa kelas dunia, kenapa kita tidak. Sebelum kesana, tentu menjaga reputasi BUMN menjadi hal yang sangat penting," kata Erick.

Di acara peluncuran buku tersebut, sejumlah tokoh juga ikut hadir, seperti Menteri BUMN 2011-2014 Dahlan Iskan, Menteri BUMN 1998-1999 Tanri Abeng, dan President of ESQ Group Ary Ginanjar Agustian.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Sulawesi Tenggara

Tags

Terkini

Terpopuler