Gunung Merapi Keluarkan Rentetan Awan Panas Guguran, 2 Kabupaten Alami Hujan Abu

28 Januari 2021, 07:00 WIB
Frekuensi awan panas guguran Gunung Merapi terus meningkat. /- Foto : Instagram @bpptkg/

LINGKAR MADIUN – Merapi keluarkan rentetan awanpanas guguran. Sejak 4 Januari 2021, memasuki fase erupsi yang bersifat efusif.

Tipe merapi yaitu erupsi dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, disertai dengan guguran lava dan awanpanas guguran.
Pada hari rabu, 27 Januari 2021. Sejak pukul 00.00-14.00 WIB.

“Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awanpanas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m kearah barat daya atau hulu kali Krasak dan Boyong,”tutur Hanik Humaida kepala BPPTKG.

Baca Juga: Memaknai Ketaqwaan Kepada Allah SWT dengan Berqurban

Baca Juga: Inilah Tanda dan Penyebab Gejala Depresi, Salah Satunya Baperan, Penjelasan Selengkapnya

“Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik,”tuturnya.

Akibat dari kejadian awanpanas guguran tersebut, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal.

Seperti di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan beberapa lokasi di Kabupaten Klaten.

Baca Juga: Memaknai Ketaqwaan Kepada Allah SWT dengan Berqurban

Baca Juga: Inilah Tanda dan Penyebab Gejala Depresi, Salah Satunya Baperan, Penjelasan Selengkapnya

Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan bahwa jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya.

Baca Juga: Memaknai Ketaqwaan Kepada Allah SWT dengan Berqurban

Baca Juga: Inilah Tanda dan Penyebab Gejala Depresi, Salah Satunya Baperan, Penjelasan Selengkapnya

Direkomendasikan oleh BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak Gunung Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang di rekomendasikan tersebut.

Terkait dengan masih adanya musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Memaknai Ketaqwaan Kepada Allah SWT dengan Berqurban

Baca Juga: Inilah Tanda dan Penyebab Gejala Depresi, Salah Satunya Baperan, Penjelasan Selengkapnya

Potensi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak.

Sedangkan untuk erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik. Diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak.***

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler