BMKG Sebut Puncak Siklon Tropis Seroja Usai, Hujan Lebat dan Angin Kencang Masih Berpotensi Terjadi di NTT

6 April 2021, 16:59 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan Siklon Tropis dalam ratas kabinet, 6 April 2021. /Youtube Sekretariat Presiden

LINGKAR MADIUN – Siklon Tropis Seroja yang beberapa hari lalu menghantam daerah Nusa Tenggara Timur (BTT) kini terpantau meninggalkan wilayah Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat memberikan keterangan pers setelah menghadiri Rapat Terbatas dengan Presiden secara virtual pada hari Selasa, 6 April 2021.

Baca Juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem 3-9 April 2021 di Daerah Ini

Baca Juga: BMKG Juanda Umumkan Awal Musim Kemarau 2021, Sejumlah Wilayah Jatim Ini Akan Mengalami Kemarau Lebih Dulu

"Puncak siklon terjadi tanggal 5 April dini hari dan saat ini sudah menjauh, bergerak ke barat daya. Pada tanggal 7 April diprediksi siklon sudah semakin menjauhi Indonesia," tutur Dwikorita.

Dia pun mengimbau agar masyarakat di NTT tetap wapada karena hujan intensitas tinggi dan angin kencang masih berpotensi untuk terjadi di NTT hingga 7 April 2021.

Gelombang tinggi juga diperkirakan akan terjadi di wilayah perairan NTT. Meski dikhawatirkan mirip tsunami, BMKG menyebut kekuatan gelombang tinggi tersebut tidak akan sebesar gelombang tsunami.

Baca Juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem 3-9 April 2021 di Daerah Ini

Baca Juga: BMKG Juanda Umumkan Awal Musim Kemarau 2021, Sejumlah Wilayah Jatim Ini Akan Mengalami Kemarau Lebih Dulu

Baca Juga: Jatim Waspada! Kepala BMKG Ingatkan Potensi Gempa 8,7 SR dan Tsunami di Wilayah Pesisir Selatan

Kemudian, dia menjelaskan bahwa Siklon Tropis Seroja merupakan jenis siklon yang paling kuat yang pernah ada di Indonesia.

Siklon Tropis Seroja membuat suhu di permukaan air laut, yang umumnya bersuhu 26 derajat Celcius, naik hingga 30 derajat Celcius.

Selain itu,  pusaran Siklon Tropis Seroja yang terbentuk di daratan membawa efek yang cukup drastis di wilayah yang dilaluinya.

Baca Juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem 3-9 April 2021 di Daerah Ini

Baca Juga: BMKG Juanda Umumkan Awal Musim Kemarau 2021, Sejumlah Wilayah Jatim Ini Akan Mengalami Kemarau Lebih Dulu

Baca Juga: Waspada! BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Besar di Pesisir Pantai

"Siklon terkuat sebelumnya Siklon Cempaka pusatnya di lautan, yang masuk ke darat hanya ekornya, sehingga begitu masuk ke darat pecah terurai. Tapi Siklon Seroja ini pusarannya masuk ke pulau," ujar Dwikorita.

Kecepatan pusaran Siklon Tropis Seroja ini mencapai 85 km per jam saat awal terbentuk, tetapi kecepatannya kini bertambah menjadi 110 hingga 130 km per jam.

Baca Juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem 3-9 April 2021 di Daerah Ini

Baca Juga: BMKG Juanda Umumkan Awal Musim Kemarau 2021, Sejumlah Wilayah Jatim Ini Akan Mengalami Kemarau Lebih Dulu

Meski terjadi peningkatan kecepatan pusaran, siklon ini tengah bergerak meninggalkan wilayah Indonesia.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA Jawa Timur

Tags

Terkini

Terpopuler