Lingkar Madiun – Hingga saat ini, TNI masih terus menelusuri penyebab insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Berdasarkan laporan terbaru yang disampaikan oleh Asisten Perencanaan dan Anggara (Asrena) Kasal Laksda Muhammad Ali pada konferensi pers di Gedung Utama R.E. Martadinata Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, dugaan sementara kapal tenggelam disebabkan oleh faktor alam.
Asrena Muhammad Ali menuturkan konferensi pers ini dilakukan untuk meluruskan berita yang sudah tersebar tentang kesimpangsiuran penyebab tenggelamnya kapal.
Baca Juga: Bentuk Jiwa Ksatria , TNI Latih Beladiri Anak-Anak di Perbatasan Papua
Lebih lanjut Asrena mengungkapkan alasan dugaan faktor alam tersebut. Menurutnya yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut yang akan menunjukkan kondisi tertentu saat kapal sedang menyelam.
Ahli oseanografi banyak menyebut faktor alam ini dengan istilah solitary wave yakni ada sebuah arus bawah laut yang cukup kuat dan menarik secara vertikal.
“Jadi, jatuhnya kapal ke bawah lebih cepat dari umumnya dan ini yang harus diwaspadai,” ujar Asrena
Baca Juga: Chelsea Tahan Imbang Real Madrid, Kante Jadi Pemain Terbaik
"Oleh karena itulah sebelum menyelam, para awak perlu melihat panduan untuk menyampaikan kondisi daerah tersebut seperti oseanografi maupun hidrografi sebelum beroperasi,"imbuhnya.
Sementara itu, Danseskoal Laksamana Muda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P., M. Tr (Han)., mengatakan bahwa telah terjadi internal wave yang bergerak dari bawah ke utara di perairan utara Bali.
Baca Juga: Skema Beasiswa Penuh dari Menhan Prabowo Bagi Putra-Putri ABK KRI Nanggala-402
Hal tersebut disampaikan Danseskoal yang melihat dari satelit Himawari-8 milik Jepang dan satelit Sentinel milik Eropa pada tanggal 21 April.
“Kalau kita terkena Internal Wave, makan itu adalah kehendak alam tentunya para prajurit tidak bisa melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah siap berada di pos tempurnya masing-masing,” ujar Danseskoal.***