Distribusi Vaksin Kurang Merata, Banjarmasin dan Kendari Tunda Sementara Program Vaksinasi

24 Juli 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Distribusi Vaksin Kurang Merata, Banjarmasin dan Kendari Tunda Sementara Program Vaksinasi /Pixabay/ Geralt

LINGKAR MADIUN - Penyebaran cepat varian Delta telah menyebabkan lonjakan permintaan vaksinasi di seluruh Indonesia yang membuat otoritas kesehatan di beberapa kota besar di Indonesia sempat kewalahan.

Kota Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara, termasuk di antara kota-kota di Indonesia yang harus menunda program vaksinasinya karena pasokan vaksin yang semakin menipis.

Baca Juga: UNS Madiun Laksanakan Pendampingan Laporan Keuangan Kepada BUMDes Sidomulyo, Simak Begini Ulasannya

Dr Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan mengakui sebagian besar distribusi vaksin masih terfokus di pulau Jawa dan Bali.

Jawa adalah pulau terpadat di negara di mana 56 persen penduduk Indonesia tinggal.

Baca Juga: Lifter Angkat Besi Windy Cantika Aisah Sumbang Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Adapun Bali, pemerintah mengusahakan mempercepat vaksinasi dalam upaya untuk membuka kembali pulau yang bergantung pada pariwisata untuk pelancong internasional tersebut.Meningkatnya virus covid-19 varian Delta yang menyebar ke seluruh negeri, menyebabkan pasien positif covid-19 membanjiri rumah sakit di Indonesia.

Hal tersebut menyebabkan semakin banyak orang berlomba untuk mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga: Konsumsi Minuman Herbal Ini Ternyata Dapat Mengurangi Hormon Rasa Sakit dan Meningkatkan Imun di Masa Pandemi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan bahwa lebih dari 95 persen sampel yang diperiksa dalam penelitian di bulan Juni lalu, selama rentang delapan hari di laboratorium Jakarta, adalah varian Delta.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Indonesia sejauh ini telah menerima 144 juta dosis vaksin COVID-19.

Baca Juga: Ingin Selalu Dijaga Malaikat Saat Tidur? Coba Lakukan 4 Amalan Ringan Ini

Dari angka tersebut, Indonesia menerima 27 juta vaksin Sinovac siap pakai dan bahan untuk memproduksi 93 juta lebih vaksin.

Pemerintah juga telah menerima 15 juta dosis dari AstraZeneca sedangkan sisanya termasuk Moderna dan Sinopharm.

Pemerintah berencana untuk melakukan vaksinasi kepada 208 juta orang berusia 12 tahun ke atas yang direncanakan selesai pada pertengahan 2022.

Baca Juga: Terlalu Banyak Minum Air Putih Bisa Picu Sel Otak Membengkak, Benarkah? Begini Faktanya

Untuk mencapai itu, pemerintah menargetkan 2 juta vaksinasi per hari yang sudah dimulai pada awal Juli yang lalu.

Menurut kementerian kesehatan, setidaknya 16 juta orang Indonesia telah divaksinasi lengkap dengan 26 juta lainnya sudah menerima suntikan pertama mereka, tetapi vaksin tidak didistribusikan secara merata di seluruh negeri.

Baca Juga: Sering Sendawa Padahal Perut Kosong? Waspadai Risiko Penyakit Kronis Ini

Di Jakarta misalnya, 6,6 juta dari 8,8 juta populasi target telah menerima suntikan pertama mereka. Lebih dari 2 juta orang di ibu kota telah sepenuhnya divaksinasi.

Sementara di Malang, dari target 1 juta penduduk, baru 239.000 orang yang mendapatkan vaksin pertama dan 64.000 orang di antaranya telah divaksinasi lengkap.

Baca Juga: Denny Darko Ramal 25 Juli PPKM Benar-benar Selesai, Setelahnya Ada 2 Hal yang Akan Terjadi, Begini Ulasannya

Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, mengatakan awalnya kota itu berencana untuk memvaksinasi 20.000 orang per hari, tetapi harus mengurangi upaya vaksinasinya karena persediaan yang menipis.

“Kami hanya memiliki stok 43.000 dosis. Itu hanya cukup untuk satu minggu. Kami minta lebih ke pemerintah pusat, tapi sampai sekarang belum ada pengiriman lebih lanjut,” ucap Husnul. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Chanel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler