Pilkada 2020 Banyak Mudharatnya, Begini Penilaian PB NU

21 September 2020, 10:15 WIB
Said Aqil Siraj /pikiran-rakyat/

Lingkar Madiun - Penialaian Said Aqil Siraj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang Pilkada serentak tahun 2020 banyak mudharat alias cenderung menyebabkan keburukan di tengah situasi Pandemi Covid-19.

“Ya banyak mudharatnya,” ucapnya melalui penelusuran Tim Lingkar Madiun dikutip dari RRI.co.id dalam dialog kepada PRO-3 RRI, Senin (21/9/2020).

Said Aqil Siraj menerangkan, keputusan PBNU yang meminta pemerintah dan penyelenggara pemilu untuk penyelenggaraan penyelenggaraan berakhirnya proses tanggap darurat Covid-19, penuh dengan pertimbangan yang matang.

Baca Juga: Gawat! KKSB Serang Papua Memakan Korban termasuk Pendeta Meninggal

Baca Juga: Beginilah Kondisi Menteri Agama Setelah Dikonfirmasi Positif Covid 19

Sebenarnya pemikiran itu sudah lama, sekitar satu bulan, tapi masih akan belajar dan merenungkan. Tapi melihat tanda-tanda pandemi ini semakin meningkat, makanya kita keluarkan himbauan, "jelasnya.

Menurut Said, kelangsungan hidup manusia dengan protokol kesehatan sangat penting dilakukan, memaksakan gelaran Pilkada 2020.

"Karena keselamatan rakyat, keselamatan rakyat, Masalah politik bisa ditunda, tapi keselamatan tidak bisa ditunda," tegasnya.

Baca Juga: Gawat! KKSB Serang Papua Memakan Korban termasuk Pendeta Meninggal

Baca Juga: Beginilah Kondisi Menteri Agama Setelah Dikonfirmasi Positif Covid 19

"Bukan berarti kita pesimis, dan nakutin, atau mendahului takdir Allah SWT, tidak sama sekali tidak. Tapi melihat tanda-tanda, fenomena, dan gejala meningkat Pandemi ini. Dan beberapa kiyai sudah menjadi korban," tambahnya.

Karenanya, Said berharap agar anggaran Pilkada bisa direalokasi untuk penanganan wabah Covid-19.

"Realokasikan anggaran Pilkada bagi penanganan krisis kesehatan dan penguatan jaring pengaman sosial," pungkasnya. ***

Editor: Yoga Pratama Widiyanto

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler