Rencana Penghapusan Mata Pelajaran Sejarah, Ketum PGRI: Jangan Sampai Rusak Generasi Selanjutnya

- 21 September 2020, 08:37 WIB
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Prof Dr Unifah Rosyidi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Prof Dr Unifah Rosyidi dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim /

LINGKAR MADIUN- Rencana Nadiem Makarim untuk menghapuskan mata pelajaran sejarah jenjang SMA/SMK mendapat penolakan dari Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) Prof Dr Unifah Rosyidi.

Unifah mengatakan pelajaran sejarah berperan penting dalam pengembangan karakter bangsa, memori secara kolektif suatu bangsa , inspirasi dan kreativitas serta menanamkan nasionalisme secara aktif.

"PB PGRI meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengkaji secara cermat penyederhanaan kurikulum 2013 dengan melibatkan para ahli dan mendengarkan aspirasi berbagai pemangku kepentingan pendidikan," pintanya.

Baca Juga: Heboh! Suara Dentuman Buat Warga Jakarta Panik

Baca Juga: Ini Klarifikasi Nadiem Makarim Terkait Penghapusan Pelajaran Sejarah

Baca Juga: Susunan Pengurus Partai Gerindra, Muncul Nama Fadli Zon & Sandiaga Uno hingga Arief Poyuono Terdepak

"Pelajaran sejarah sangat penting bagi pembentukan peserta didik yang berkarakter baik sesuai jati diri bangsa, sesuai Pancasila dan UUD 1945," imbuh Ketum PGRI.

Pelajaran sejarah berperan penting dalam memberikan pemahaman dan penanaman nilai pejuangan suatu bangsa kepada generasi selanjutnya hingga membentuk karakter yang baik dalam suatu bangsa.

"Jangan sampai generasi penerus melupakan jati diri dan identitas bangsanya," tegasnya.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x