Buruk Komunikasi, M Qodari: Ahok Lebih Cocok di Perusahaan Swasta Ketimbang Jadi Pejabat Publik

28 September 2020, 11:54 WIB
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok /Pikiranrakyat.com/Pikiran-raktyat.com

Lingkar Madiun - Kritikan menohok datang dari pengamat politik, M Qodari yang menilai Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok tak cocok jadi pejabat publik.

Hal tersebut dimulai dari sebuah wawancara seorang presenter salah satu stasiun televisi yang menanyakan M Qodari perihal nasib Ahok ke depannya.

Pasalnya pada saat itu hasil quick count di Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah atas pesaingnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca Juga: Banyak Masalah Ekonomi Terekspos, Sri Mulyani: Negara Punya Piutang

M Qodari menilai jika kinerja Ahok dinilai baik, namun buruk dalam hal berkomunikasi.

Hal tersebut disampaikan M Qodari saat menjadi bintang tamu dalam akun Youtube Helmy Yahya Bicara yang diunggah pada Minggu 27 September 2020."Saya bilang kayaknya kalau untuk pemilihan langsung seperti ini, kayaknya enggak bisa karena Ahok ini bagus kerjanya, buruk komunikasinya gitu," ucapnya sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel 'Sebut Ahok Punya Komunikasi Buruk, Pengamat: Bombastis, Emosional, Sulit Bedakan di Mana Berbicara' https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01779752/sebut-ahok-punya-komunikasi-buruk-pengamat-bombastis-emosional-sulit-bedakan-di-mana-berbicara?page=2

Menurut M Qodari, Ahok disebut tak akan cocok Jika harus ditunjuk menjadi seorang menteri sekalipun.

Baca Juga: Habib Rizieq Kangen Umat, Katanya: Saya Pengin Cepat Pulang ke Indonesia

Sebab, menteri merupakan jabatan publik yang mengharuskan berkomunikasi secara baik."Mungkin kalau dia harus ditunjuk, bukan dipilih. Misalnya seperti menteri. Tapi waktu saya pulang ini masih 2017 nih, saya belum kepikiran 'kayaknya jadi menteri pun enggak cocok'. Karena menteri itu jabatan publik. Jabatan publik itu adalah jabatan atau pekerjaan yang kerja harus bagus, komunikasi juga harus bagus," tutur M Qodari.

Lebih lanjut M Qodari menuturkan, akan percuma jika seorang pejabat publik bekerja dengan baik tapi tak diiringi komunikasi yang baik.

Dengan begitu, M Qodari berpendapat bahwa Ahok lebih cocok di perusahaan swasta ketimbang menjadi pejabat publik."Karena pekerjaan bagus kalau komunikasi buruk itu rusak. Contohnya siapa? Ahok sendiri karena itu kesimpulan saya Ahok itu cuma tepat di perusahaan swasta. Enggak cocok di jabatan publik atau yang berhadapan dengan publik,"

Baca Juga: Ternyata ini Kestimewaan dan Keberkahan Hari Senin yang Tak Banyak Orang Tahu!

M Qodari pun mengakui pernah berbicara kepada media saat Ahok ditunjuk menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

Dirinya menyarakan Ahok agar menunjuk juru bicara (Jubir) saat akan berinteraksi dengan media.

Pernyaatan M Qodari itu disampaikan lantaran ia takut Ahok tidak berkomunikasi secara baik yang pada akhirnya menimbulkan kericuhan.

Baca Juga: Ternyata ini, Si Buah Bligo Tanaman Labu-labuan yang Bisa Dibuat Manisan Nikmat!

"Karena saya takut beliau ini komunikasinya itu akan ya katakanlah bombastis, lalu kemudian kontroversial begitu. Kayaknya ini saran enggak diikutin gitu," ujar M Qodari.

M Qodari menyimpulkan bahwa Ahok memang tidak memiliki sensitivitas komunikasi.

"Apa yang harusnya diomongkan di dalam, diomongkan di luar. Dia tidak tahu situasi dan kondisi gitu, jadi ya komunikasinya memang ya bukan berarti tidak jujur ya, tapi kita kan yang jujur pun harus pandai-pandai memilih dan memilah," jelasnya.***(Sarah Nutrul Fatia/Pikiranrakyat.com)

 
Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler