Bergerak Mengepung Istana, Ini 3 Tuntutan Demo BEM SI

16 Oktober 2020, 17:08 WIB
Di tengah-tengah demonstrasi seorang mahasiswa memberikan seikat bunga ke Polisi /Pikiran Rakyat/null

LINGKAR MADIUN – Massa aksi yang terdiri dari aliansi mahasiswa bergerak untuk unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 16 Oktober 2020.

Demonstran tersebut menamai diri mereka  Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Se Jabodetabek-Banten.

Aksi tersebut terutama meminta pemerintah untuk melakukan pencabutan atas UU Cipta Kerja dan menyapaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Terhadap ‘Rangga’ Sekaligus Pemerkosa Ibu Muda Itu Terancam Hukuman Berat

Baca Juga: Menkominfo Ngamuk di Mata Najwa: Hoax, ya Hoax! Ketika Debat Dengan Direktur YLBHI

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia wilayah Jabodetabek Banten menyuarakan pencabutan atas UU Cipta Kerja dan kembali menyampaikan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat," kata Koordinator Wilayah BEM SeJabodetabek-Banten Aliansi BEM seluruh Indonesia Bagas Maropindra dikutip dari RRI pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Selain itu, aksi BEM SI tersebut juga menyampaikan tuntutan. Setidaknya terdapat tiga tuntutan utama.

Pertama, mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020. 

Baca Juga: 5 Cara Merawat Kuku Bersih dan Sehat Selama Pandemi Tanpa ke Salon atau Spa, Wajib Dicoba!

Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Ketiga, mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi.

"Belum lagi berbagai tindakan represif dari aparat kepolisian pada massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja serta berbagai upaya penyadapan terhadap para aktivis dan akademisi yang menolak UU Cipta Kerja," jelas Bagas.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula

Oleh sebab itu, Bagas berharap dalam aksi unjuk rasa yang digelar mulai dari pukul 13.00 WIB, bisa berjalan kondusif tanpa adanya tindakan anarkis. 

"Aksi ini merupakan aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa Indonesia," pungkasnya.

Namun pihak kepolisian tampak mewaspadai adanya penyusup. Sehingga para pendemo yang mengaku sebagai mahasiswa, namun tidak menggunakan almamaternya disuruh pulang oleh aparat keamanan yang berjaga.

Baca Juga: Psikiater UGM : 3 Perilaku yang Berdampak Pada Kesehatan Mental di Masa Pandemi

Aksi demonstrasi tersebut terpusatkan di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Namun pihak kepolisian melakukan penjagaan hingga ke seluruh titik persimpangan jalan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Seperti yang terlihat di persimpangan Jalan M.I Ridwan Rais dengan Jalan Medan Merdeka Selatan, para peserta aksi demonstrasi yang melintasi jalan tersebut, tampak diperiksa oleh petugas kepolisian.

Pengamanan itu, yakni dengan meminta seluruh para peserta aksi yang memasuki kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, untuk mengenakan almamater, sebagai tanda pengenal masyarakat yang melintasi jalan tersebut dengan kategori kelompok nahasiswa.

Baca Juga: Apresiasi Kementrian Pertanian RI untuk Pahlawan Pangan di Hari Pangan Sedunia 2020

Bagi masyarakat yang hendak bergabung ke dalam aksi demonstrasi tanpa mengenakan almamater, pihak kepolisian meminta mereka untuk tidak memasuki kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, sehingga tidak dapat bergabung dalam aksi demonstrasi itu.

Sejumlah ambulans mulai disiagakan di lokasi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di sekitar Patung Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, Jumat siang.

Selain itu, melansir Kantor Berita Antara, sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat ambulans di antaranya dari Puskesmas Duren Sawit dan AGD Dinas Kesehatan Jakarta. Bergerak mendekati lokasi demonstrasi.

Baca Juga: Konsep Pernikahan Adat Minang Modern Nikita Willy, Simak Proses Pernikahan Adat Minang Disini

"Kami bersiaga sesuai permintaan Dinas Kesehatan," kata seorang petugas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, dikutip dari Antara, Jumat, 16 Oktober 2020.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA RRI

Tags

Terkini

Terpopuler