Setelah Bertahan 4 Jam, Massa Aksi Demo BEM SI Membubarkan Diri, Sempat Ditemui Staf Presiden

16 Oktober 2020, 18:02 WIB
Ilustrasi, massa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) /Antara/Aprillio Akbar

LINGKAR MADIUN – Massa aksi BEM SI yang terdiri dari aliansi mahasiswa bergerak untuk unjuk rasa di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Oktober 2020.

Massa aksi tersebut menamai diri mereka  Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Se Jabodetabek-Banten.

Sementara aksi unjuk rasa yang digelar mulai dari pukul 13.00 WIB. Namun sekitar pukul 17.00 WIB, hujan mengguyur lokasi demonstrasi di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Bergerak Mengepung Istana, Ini 3 Tuntutan Demo BEM SI

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Terhadap ‘Rangga’ Sekaligus Pemerkosa Ibu Muda Itu Terancam Hukuman Berat

Akhirnya setelah bertahan sekitar 4 jam, massa membubarkan diri. Melansir Kantor Berita Antara, sebelum membubarkan diri, massa aksi sempat ditemui Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dan staf khusus Presiden Jokowi, Aminuddin Ma’ruf.

Di depan ratusan massa aksi, Aminudin berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Presiden Joko Widodo.

Aksi tersebut terutama meminta pemerintah untuk melakukan pencabutan atas UU Cipta Kerja dan menyapaikan mosi tidak percaya terhadap pemerintah.

Baca Juga: Menkominfo Ngamuk di Mata Najwa: Hoax, ya Hoax! Ketika Debat Dengan Direktur YLBHI

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia wilayah Jabodetabek Banten menyuarakan pencabutan atas UU Cipta Kerja dan kembali menyampaikan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat," kata Koordinator Wilayah BEM SeJabodetabek-Banten Aliansi BEM seluruh Indonesia Bagas Maropindra dikutip dari RRI pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Selain itu, aksi BEM SI tersebut juga menyampaikan tuntutan. Setidaknya terdapat tiga tuntutan utama.

Pertama, mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Terungkap Motif Pelaku Kasus Pembunuhan Rangga Bocah yang Berusaha Menolong Ibunya dari Pemerkosaan

Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja.

Ketiga, mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi.

"Belum lagi berbagai tindakan represif dari aparat kepolisian pada massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja serta berbagai upaya penyadapan terhadap para aktivis dan akademisi yang menolak UU Cipta Kerja," jelas Bagas.

Baca Juga: Tagar ‘Rangga’ Populer di Twitter, Nama Seorang Bocah SD yang Dibunuh Pemerkosa Ibunya

"Aksi ini merupakan aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis sebagai perwujudan gerakan intelektual dan moral mahasiswa Indonesia," pungkasnya.

Namun pihak kepolisian tampak mewaspadai adanya penyusup. Sehingga para pendemo yang mengaku sebagai mahasiswa, namun tidak menggunakan almamaternya disuruh pulang oleh aparat keamanan yang berjaga.

Aksi demonstrasi tersebut terpusatkan di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Namun pihak kepolisian melakukan penjagaan hingga ke seluruh titik persimpangan jalan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Mantan TNI Diduga Dilakukan Anggota Polisi di Klub Malam

Seperti yang terlihat di persimpangan Jalan M.I Ridwan Rais dengan Jalan Medan Merdeka Selatan, para peserta aksi demonstrasi yang melintasi jalan tersebut, tampak diperiksa oleh petugas kepolisian.

Pengamanan itu, yakni dengan meminta seluruh para peserta aksi yang memasuki kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, untuk mengenakan almamater, sebagai tanda pengenal masyarakat yang melintasi jalan tersebut dengan kategori kelompok nahasiswa.

Bagi masyarakat yang hendak bergabung ke dalam aksi demonstrasi tanpa mengenakan almamater, pihak kepolisian meminta mereka untuk tidak memasuki kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, sehingga tidak dapat bergabung dalam aksi demonstrasi itu.

Baca Juga: Chen Segera Susul Xiumin dan Suho EXO Jalani Wamil Akhir Oktober Ini

Sejumlah ambulans mulai disiagakan di lokasi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di sekitar Patung Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, Jumat siang.

Melansir Antara, sekitar pukul 13.30 WIB, terlihat ambulans di antaranya dari Puskesmas Duren Sawit dan AGD Dinas Kesehatan Jakarta. Bergerak mendekati lokasi demonstrasi.

"Kami bersiaga sesuai permintaan Dinas Kesehatan," kata seorang petugas di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan, dikutip dari Antara, Jumat, 16 Oktober 2020.***

 

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: RRI ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler