Awas! Dampak La Nina, Sejumlah Daerah Akan Alami Curah Hujan Tinggi di Bulan Oktober

19 Oktober 2020, 12:25 WIB
Ilustrasi hujan.* /Pexel.com/Bibhukalyan Acharya

 

LINGKAR MADIUN - Memasuki musim penghujan BMKG memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi fenomena Badai La Nina.  Hal ini lantaran anomali iklim global di Samudera Pasifik terlihat terpantau terus mengalami perkembangan.

Dilansir dari situs resmi BMKG, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menyatakan pihaknya (BMKG) bersama layanan iklim  di negara lain seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, dan dperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari, lalu baru berakhir sekitar Maret-April 2021.

“Dengan adanya kejadian tersebut akan menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun dan mendorong pembentukkan awan berlebihan sehingga kemungkinan besar dapat menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak,” tuturnya.

Baca Juga: Samsung Galaxy A42 5G yang Baru Saja Rilis, Simak Harga dan Spesifikasi HP Samsung Ini

Baca Juga: Covid-19 Sebagai Tantangan Global, PBB Butuh Dunia Bekerja Sama

Herizal menerangkan secara historis, La-Nina dapat meningkatkan terjadinya akumulasi curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% diatas normalnya dan berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Walau demikian, menurut BMKG dampak yang ditimbulkan oleh La Nina tidak akan sama antara satu dengan yang lainnya. Pada bulan Oktober – November 2020 misalnya curah hujan bulanan akibat La-Nina akan meningkat di seluruh penjuru Indonesia kecuali Sumatera. Selanjutnya pada bulan Desember 2020 hingga Febuari 2021 peningkatan hanya terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Maluku Utara dan Papua.

Sementara itu,  dikutip Tim Lingkar Madiun dari Sekretariat Kabinet RI,  baru-baru ini BMKG telah memberikan pengumuman bahwa periode 18 – 24 Oktober 2020 curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi pada sekitar 29 wilayah Indonesia,  antara lain di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Tak hanya itu curah hujan tinggi, juga berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana untuk Pemula

Baca Juga: Dibalik Banyaknya Persyaratan, 13 Fasilitas Ini akan Kamu Tuai Jika Lolos Beasiswa LPDP S2 dan S3

Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Adapun para pemangku kepentingan (pemda setempat)  supaya lebih mengoptimalkan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Sekretariat Kabinet RI BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler