Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG

- 15 Januari 2021, 22:22 WIB
Update Gempa Sulbar: Korban Meninggal Dunia Sebanyak 34 Orang dan 15 Ribu Mengungsi
Update Gempa Sulbar: Korban Meninggal Dunia Sebanyak 34 Orang dan 15 Ribu Mengungsi /Twitter @BNPB_Indonesia /

Lingkar Madiun – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa bumi yang belakangan telah terjadi di Majene, Provinsi Sulawesi Barat, adalah gempa yang terulang dari gempa di masa lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Bidang Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono ketika menggelar jumpa pers secara virtual pada hari Jumat, 15 Januari 2021.

"Sesar Naik Mamuju yang diduga sebagai sumber gempa Majene ini sangat aktif. Dari sebaran gempa utama dan susulan yang terjadi sejak 14-15 Januari, ada tiga yang bisa kita kenali sumbernya dan memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu," tutur Daryono.

Baca Juga: Tanah Longsor di Sumedang, Gubernur Jabar: Area Memang Sudah Rawan

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Presiden Joko Widodo Ucapkan Bela Sungkawa

Kemudian, Daryono menjelaskan bahwa gempa di Majene tersebut adalah perulangan gempa yang pernah terjadi di tahun 1969.

Alasannya, gempa di Majene tersebut dipicu oleh sumber gempa yang sama, yakni Mamuju Thrust atau Sesar Naik Mamuju.

Yang membedakan adalah, pusat gempa yang terjadi di tahun 1969 tersebut ada di laut, sehingga tsunami pun tak terelakkan.

Sejauh ini, sejarah mencatat bahwa Majene pernah mengalami tiga kali gempa dan gelombang tsunami.

Gempa pertama terjadi dengan magnitudo 6,3 pada 11 April 1967. Gempa yang muncul di Polewali Mandar ini memicu terjadinya tsunami, sehingga 13 orang dilaporkan meninggal.

Majene diguncang gempa bumi untuk yang kedua kalinya pada 23 Februari 1969. Gempa ini memiliki magnitudo 6,9 dan mengakibatkan 97 orang terluka, 64 orang meninggal, dan 1.287 rumah hancur.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Tak Mau Kelangkaan Tahu Tempe Tak Sebabkan Masalah Lagi

Gempa dengan magnitudo 6,7 mengguncang Mamuju pada tanggal 8 Januari 1984, tetapi tidak ada korban jiwa meski banyak rumah yang dikabarkan rusak.

Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 5,9 terjadi di Majene pada hari Kamis 14 Januari 2021.

Namun, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 6,2 terjadi di Majene pada Jumat, 15 Januari 2021 pukul 01.28.17 WIB.

Pusat gempa kali ini berada di darat dengan kedalaman 10 km di titik koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT.

Gempa susulan ini diperkirakan memiliki dampak yang lebih merusak serta memiliki cakupan yang lebih luas.

"Ternyata benar, pagi tadi dilaporkan dampak gempa kedua menimbulkan lebih banyak bangunan rumah rusak di Majene dan juga Mamuju," ucap Daryono.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x