Waspada! BMKG Ingatkan Masyarakat Potensi Gempa Besar di Pesisir Pantai

- 19 Februari 2021, 15:40 WIB
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Selain Banjir dan Longsor, BMKG Sebut Gempa dan Tsunami Berpotensi Hingga Bulan Maret
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Selain Banjir dan Longsor, BMKG Sebut Gempa dan Tsunami Berpotensi Hingga Bulan Maret /Instagram.com/@dwikoritakarnawati/.*/Instagram.com/@dwikoritakarnawati

LINGKAR MADIUN – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi gempa besar di Indonesia.

Salah satu bentuk kewaspadaan tersebut adalah dengan mengetahui jalur mitigasi menuju daerah yang lebih aman, seperti daerah yang terletak di ketinggian.

Baca Juga: Pencarian Korban Tanah Longsor Nganjuk Belum Usai, Bupati Nganjuk Imbau Waspadai Cuaca Buruk

Baca Juga: Waspada 3 Hari Kedepan, BMKG Sebut Jatim Rawan Bencana Hidrometeorologi

Hal ini diungkapkan Dwikorita saat melaksanaakn kunjungan kerja didaerah Pacitan pada hari Kamis, 18 Februari 2021.

"Gempa bumi tidak bisa diprediksi. Namun kita bisa memperkirakan zona-zonanya, mana yang harus diwaspadai," tutur Dwikorita.

Kemudian, dia mengatakan bahwa puluhan gempa yang satu bulan terkahir terjadi di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, hingga sejumlah pulau di wilayah Indonesia bagian  timur, kemungkinan adalah pertanda agar masyarakat semakin waspada.

Bahkan, intensitas gempa yang terjadi pada bulan Januari 2021 saja bisa dikatakan meningkat dibandng sebelumnya.

Sejauh ini, 85 gempa mengguncang daerah Aceh, Nias, Lampung, dan Bengkulu. Kemudian, gempa juga mengguncang daerah pesisir pantai Pulau Jawa bagian selatan, seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Jutaan Penduduk AS Bertahan dalam Musim Dingin tanpa Listrik Hingga Akibatkan 20 Orang Tewas

Selain itu, gempa pun melanda sejulah wilayah Indonesia timur bagian selatan, antara lain Lombok, Sumba, dan Sumbawa.

Lalu, Indonesia timur bagian utara, seperti Pulau Sulawesi juga merasakan getaran gempa di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Laut Maluku.

Dwikorita menuturkan bahwa dari catatan gempa yang pernah terjadi di Indonesia, gempa besar tidak pernah datang secara tiba-tiba.
Menurutnya, pemantauan lapangan yang dlakukan secara rutin juga merupakan bagian dari sikap kewaspadaan.

Baca Juga: Banyak Akun Hyun Bin Palsu di Media Sosial, Agensi Imbau Penggemar agar Hati-hati

Agar upaya penyelamatan saat terjadi gempa berjalan lancar, masyarakat perlu diberikan edukasi tentang jalur mitigasi maupun rute terpendek menuju tempat yang lebih aman.

Upaya mitigasi ini utamanya diperlukan untuk daerah pesisir pantai, yakni Pacitan, Trenggalek, Jember, Malang, Banyuwangi, dan daerah pesisir lain di Pulau Jawa serta luar Pulau Jawa.

Upaya mitigasi ini akan sangat penting untuk menghadapi gempa yang berpotensi meicu gelombang tsunami.

Baca Juga: Viral! Inilah Profil Nissa Sabyan, Diduga Pelakor dari Hubungan Ayus dan Ririe Fairuz

"Nah, kita lihat jarak dari pantai ke bukit terdekat itu sekian kilometer. Padahal 'golden time'-nya hanya 20 menit. Ini yang dikatakan membuat mitigasi tadi," kata Dwikorita.

Namun, Dwikorita mengatakan agar masyarakat tidak panik dengan adanya potensi gempa besar di Indonesia selama wawasan tentang mitigasi bencana telah dipahami dengan baik.

"Salah satunya dengan membudayakan pengurangan risiko bencana sebagaimana anjuran pemerintah daerah melalui BPBD setempat," pungkas Dwikorita.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA Jawa Timur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah