LINGKAR MADIUN - Dari tahun ke tahun selalu ada masalah data penerima bantuan sosial (bansos). Mulai dari kelaikan data penerima, distribusi hingga kualitas produk bansos.
Salah satu hal yang paling disorot adalah akurasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Banyak temuan di lapangan para operator di pemerintahan daerah dan tingkat desa ternyata tidak memahami pentingnya DTKS ini.
Baca Juga: Sensus Penduduk 2020 Wujud Integrasi Satu Data Indonesia, Inilah Tujuan Data Disinkronisasi
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pria Taurus Merindukan Anda, Salah Satunya Bersikaplah Genit
Akurasi data menjadi penting mengingat terjadi perluasan sasaran bansos untuk perlindungan sosial masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Rupanya banyak operator di lapangan yang tidak mengetahui aplikasi.
Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) sebagai aplikasi untuk proses perbaikan dan pengusulan baru Basis Data Terpadu (BDT).
Baca Juga: Waspada Curah Hujan 3 Maret 2021 di Wilayah Indonesia, Papua dan Bengkulu Berpotensi Hujan Lebat