Network
LINGKAR MADIUN- Pasca tragedi banjir banjang dan longsor yang melanda Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu, 4 April 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada jajaran terkait untuk segera melakukan evakuasi dan penanganan terhadap korban bencana.
“Saya telah memerintahkan kepada Kepala BNPB, Kepala BASARNAS, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR, Panglima TNI dan Kapolri untuk secara cepat melakukan evakuasi dan menangani korban bencana,” ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga: Korsel Jadi Negara ke-17 Konfirmasi Virus Corona Jenis Baru, Berikut Daftar Negara Lainnya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan mengirimkan bantuan guna meringankan beban bagi warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di NTT.
Diantara jenis bantuan yang dikirimkan berupa makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, makanan tambahan gizi 1.002 paket, makanan lauk pauk sebanyak 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, alat tes cepat antigen 10.000 unit, masker kain 1.000 lembar dan masker medis 1.000 lembar.
Baca Juga: Korsel Jadi Negara ke-17 Konfirmasi Virus Corona Jenis Baru, Berikut Daftar Negara Lainnya
Bantuan tersebut dibawa bersama rombongan Kepala BNPB Letjen TNI Dr (H.C) Doni Monardo yang bertolak ke Flores Timur pada Senin pagi, 5 April 2021.
Kemudian beberapa sisa bantuan akan dikirimkan secara bertahap pada hari yang sama menggunakan ekspedisi udara.
Baca Juga: Korsel Jadi Negara ke-17 Konfirmasi Virus Corona Jenis Baru, Berikut Daftar Negara Lainnya
“Bersama dengan pesawat juga ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan,” ujar Doni.
Sebelumnya BNPB menginformasikan, banjir bandang yang terjadi di Flores Timur telah memakan korban sebanyak 44 orang meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 88 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.
Baca Juga: Korsel Jadi Negara ke-17 Konfirmasi Virus Corona Jenis Baru, Berikut Daftar Negara Lainnya
Data mengenai para korban dan masyarakat yang terdampak akibat bencana tersebut masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan.
Sementara kerugian materiil yang dipalorkan meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibo terputus di empat titik.
Baca Juga: Korsel Jadi Negara ke-17 Konfirmasi Virus Corona Jenis Baru, Berikut Daftar Negara Lainnya
Hingga hari ini, kendala yang dihadapi adalah akses transportasi menuju titik lokasi bencana hanya dapat dicapai menggunakan modal penyeberangan laut ke Pulau Andonara.
Selain itu, jaringan komunikasi dan internet dilaporkan juga tidak stabil sehingga hal tersebut cukup menyulitkan tim lapangan dalam melakukan pelaporan kondisi terkini.***
