Muhammadiyah Menilai Pasien Covid-19 dan OTG Tidak Wajib Puasa, Begini Alasannya!

- 12 April 2021, 18:19 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 OTG
Ilustrasi pasien Covid-19 OTG /Pexels/

LINGKAR MADIUN- Ketua Majelis Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah, Prof Syamsul Anwar menilai bahwa Ramadhan 1442 H yang akan dilewati tidak jauh berbeda dengan Ramadhan tahun lalu.  Pendapat ini dikemukakannya dari kondisi terkini yang masih pandemi covid-19.

Oleh karena itu pihaknya menyampaikan tuntunan ibadah selama bulan Ramadhan 2021 di era Covid-19 yang telah dikeluarkan sebelum Ramadhan 1441 H tahun lalu. 

Berikut isi panduannya :

 

  1. Puasa Ramadhan tetap wajib dilakukan kecuali bagi yang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik. Orang yang terkonfirmasi positif covid-19, baik yang bergejala maupun tidak , juga termasuk dalam kelompok  sakit ini.
  2. Untuk menjaga kekebalan tubuh, puasa Ramadhan dapat ditinggalkan oleh tenaga kesehatan yang sedang bertugas. Tuntunan ini sesuai dengan Surat Al Baqarah ayat 195, ayat tersebut menunjukkan larangan menjatuhkan diri pada kebinasaan.
  3. Berpedoman pada apa yang telah dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 4 Ciri Wajah Pembawa Rejeki dan Kaya Raya Menurut Fengshui, Punya Hidung Lebar Salah Satunya

Syamsul lantas menerangkan alasan poin pertama,  mengapa orang yang terkena covid-19 termasuk yang OTG diperkenankan tidak puasa dulu. 

 

“Mereka mendapat rukhsah meninggalkan puasa Ramadhan dan wajib menggantinya di hari yang lain sesuai dengan tuntunan Al Qur’an, ini kalau memang diperlukan mereka tidak berpuasa agar kondisi tubuh tetap fit,” Ujar Prof Syamsul.

Tak hanya 3 poin di atas,  Syamsul juga menyarankan bahwa  pelaksanaan  shalat di masjid atau musholah selama Ramadhan  dilakukan dengan shaf yang berjarak dan membatasi jumlah jamaah yang hadir di masjid. 

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x