Network
Lingkar Madiun-Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa fenomena langit Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 26 Mei 2021.
Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal tersebut membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat fase totalitas gerhana terjadi Bulan akan terlihat kemerahan.
Oleh karena itu, gerhana ini dapat disebut sebagai gerhana bulan total atau dikenal sebagai Super Blood Moon. Waktu puncak gerhana akan terjadi hanya 9 jam 28 menit Bulan berada di perige.
Baca Juga: Subhanallah, Gerakan Rukuk Saat Shalat Sangat Baik Untuk Kesehatan Jantung
“Fenomena Blood Moon ini hanya terjadi saat fase bulan penuh dan mengalami Gerhana Bulan Total (GBT) di mana bumi bergerak di antara bukan dan matahari dan berada pada posisi garis lurus,” terang Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data, BMKG Wilayah IV, R Jamroni.
Perlu diketahui, Indonesia bagian timur akan menjadi lokasi terbaik untuk melihat Gerhana Bulan Total karena bisa melihat proses gerhana dari awal hingga selesai. Meski begitu, bukan berarti Indonesia bagian tengah dan barat tidak bisa menyaksikannya.
Baca Juga: Gamophobia, Rasa Takut Berlebihan Pada Pernikahan, Ini 6 Cara Mengatasinya
Gerhana Bulan Total akan dimulai pada 16.44 WIB (17.44 WITA, 18.44 WIT). Ini adalah momen ketika Bulan pertama kalinya masuk ke bayangan umbra Bumi, sehingga akan terlihat sedikit “gigitan” pada wajah bulan. Sayangnya untuk Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah, Bulan belum terbit pada jam tersebut.
Fase puncak gerhana terjadi ketika hampir sebagian wajah Bulan sudah berada di dalam bayangan umbra Bumi, akan dimulai pada pukul 18.11 WIB (19.11 WITA, 20.11 WIT). Pada momen tersebut Bulan sudah terbit di seluruh wilayah Indonesia, dan kita bisa menyaksikannya bersama-sama.
