LINGKAR MADIUN - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang turut berkontribusi dalam pengumpulan dana kemanusiaan untuk Palestina.
"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada lapisan masyarakat yang telah memiliki jiwa semangat dan komitmen yang tinggi untuk dana kemanusiaan Palestina dan kemanusiaan lainnya yang selama ini digalakkan melalui Lazismu," jelas Haedar
Haedar lantas mengumumkan laporan terbaru donasi Palestina yang terkumpul di Lazismu. Nominalnya tidak main-main menyentuh miliar.
Baca Juga: Kabupaten Madiun Kini Punya 'Sanika Satyawada' , Pos Lalu Lintas Terbaru di Exit Tol Dumpil Caruban
“Alhamdulillah dari data Lazismu telah terkumpul dana kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 32.185 Miliar,"ungkapnya.
Menurut Haedar bantuan yang dikerahkan Muhammadiyah tersebut merupakan manifestasi dari pembelaan terhadap pentingnya sebuah bangsa untuk hidup bebas di tanah airnya sendiri.
"Ini adalah wujud dari partisipasi dan komitmen Muhammadiyah untuk membela Palestina dan melepaskannya dari tindakan sewenang-wenang zionis Israel,” katanya.
Ia juga menuturkan bahwa pembelaan Muhammadiyah terhadap Palestina memiliki nafas yang sama dengan perjuangan rakyat Indonesia sebagai bangsa yang pernah dijajah begitu lama, dan mengalami penderitaan yang begitu panjang.
Yang mana dulu Indonesia pernah dijajah 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang.
Sementara itu, Koordinator Program Muhammadiyah Aid, Wachid Ridwan menuturkan dana umat yang dipercayakan kepada Lazismu akan dikelola dalam tiga bentuk, yakni advokasi masalah jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Secara rinci bantuan tersebut terbagi berikut :
- Pada program Jangka pendek, bantuan dikonversi dalam kebutuhan fase humanitarian seperti berupa obat-obatan, makanan, termasuk makanan kaleng dari olahan daging kurban
- Program jangka menengah adalah pemberian beasiswa penuh S1, S2, dan S3 kepada generasi muda Palestina baik di Universitas Islam Gaza ataupun di universitas milik Muhammadiyah.
Baca Juga: Diluncurkan Juli 2021, Menparekraf Sebut Konsep Work From Bali Akan Diterapkan di Destinasi Lain
- Program jangka panjang yakni mewujudkan perdamaian dan rekonsiliasi yakni dengan mengirimkan ke Gaza bantuan ambulans,mendirikan sekolah bagi para pengungsi Palestina,dan pemberian kaki palsu bagi korban perang.***