Lingkar Madiun- Sejak 5 Juni lalu, kebijakan penyekatan terus dilakukan di ujung jembatan Suramadu ke arah kota Surabaya oleh petugas gabungan TNI-Polri. Pasalnya situasi pandemi Covid-19 dianggap sudah cukup gawat.
Kebijakan tidak populer tersebut sangat terpaksa diambil setelah lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Bangkalan, bagian paling barat Madura yang tepat berhadapan dengan Kota Surabaya. Tak hanya itu, di Bangkalan juga telah ditemukan varian baru Delta B-1617.2 dari India yang cepat menular.
Kabupaten Bangkalan adalah episentrum baru yang menjadi satu-satunya zona merah di Jawa Timur (Jatim). Lantaran hal tersebut Pemprov Jatim mencoba membendungnya dengan melakukan penyekatan di Jembatan Suramadu.
Baca Juga: Resep Membuat Dorayaki Kue Ala Jepang Favorit Doraemon
Pasalnya, jika bobol maka virus bisa saja akan masuk ke Surabaya dan sulit dibendung penyebarannya ke banyak daerah lain di Jatim.
Potensi penyebaran itu pun nyata. Dalam 15 hari pertama, sekitar 48.000 pengguna jalan menjalani tes cepat swab antigen. Hasilnya, sekitar 1.500 orang menunjukkan gejala reaktif.
Ketika dilakukan tes swab PCR, dihasilkan 843 dinyatakan positif Covid-19 dan pada 22 Juni lalu dihasilkan dari 506 pelaku perjalanan yang dites swab antigen, 24 diantaranya reaktif.
Pemerintah Indonesia pun menyebut jika Jawa Timur jebol, maka Pulau Jawa bisa saja akan menjadi merah membara. Maka tak mengherankan jika situasi di Bangkalan kini menjadi perhatian besar banyak pihak.