PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Pemerintah Gunakan Cakupan Vaksinasi Sebagai Syarat Turun Level

- 14 September 2021, 10:15 WIB
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan umumkan perpanjangan PPKM Jawa-Bali. PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Pemerintah Gunakan Cakupan Vaksinasi Sebagai Syarat Turun Level
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan umumkan perpanjangan PPKM Jawa-Bali. PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Pemerintah Gunakan Cakupan Vaksinasi Sebagai Syarat Turun Level /kanal YouTube Sekretariat Presiden

 

LINGKAR MADIUN-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali kembali diperpanjang hingga 20 September 2021.

Hal ini disampaikan dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan PPKM Terkini Pada Senin 13 September 2021 malam, secara virtual melalui kanal YouTube Kemenko Marves.

Keterangan Pers ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin.

Baca Juga: Amerika Serikat Telah Bersiap Untuk Terlibat dengan Korea Utara Setelah Uji Coba Rudal 

Pada keterangan pers tersebut pemerintah menyatakan akan terus memberlakukan PPKM untuk untuk memonitor Pandemi Covid-19.

Karena berkaca dari pengalaman di berbagai negara yang melonggarkan pembatasan justru memicu naiknya jumlah kasus Covid-19.

“Pemerintah menegaskan akan terus memberlakukan PPKM berlevel ini di seluruh wilayah Jawa-Bali. Melakukan evaluasi setiap minggu," kata Luhut sebagaimana dilansir tim Lingkarmadiun.pikiran-rakya.com pada Keterangan Pers tersebut.

Baca Juga: Menikahi Wanita Ahli Kitab Lebih Baik Daripada Menikahi Wanita Muslim yang Tidak Mengerjakan Shalat 

Menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak akan hilang dalam waktu cepat maka pemerintah terus melakukan persiapan proses transisi dari pandemi ke endemi.

Untuk itu pemerintah menjalankan 3 strategi yang diterapkan

  1. Mengakselerasi laju vaksinasi di seluruh daerah di tanah air. 
  1. Meningkatkan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) termasuk penanganan isolasi terpusat (isoter) yang optimal sebagai bagian dari strategi transisi dari pandemi ke endemi.

Baca Juga: Mengejutkan! Hanya Mengonsumsi 1 Buah Ini, Membebaskan Tubuh dari Asam Urat, Segera Buktikan

  1. Meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Coba! Mengonsumsi Nasi Ini, Selain Nikmat Pengendalian Kadar Gula Darah MudahM (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) yang tinggi didukung oleh implementasi skrining menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Memperbanyak cakupan vaksinasi menjadi konsen pemerintah saat ini.

Hal ini dikarenakan vaksinasi telah terbukti menekan risiko keparahan dan kematian jika terpapar COVID-19, terutama bagi para lansia.

“(Vaksinasi) sudah terbukti melindungi kita dari sakit parah yang membutuhkan perawatan rumah sakit atau kematian, terutama para lansia. Oleh karena itu, target vaksinasi yang tinggi adalah salah satu kunci utama dalam fase hidup bersama COVID-19,” kata Luhut.

Baca Juga: Pakar CDC Peringatkan Jika Anda Berusia Di Atas 65 Tahun, Jangan Memakai Alas Kaki Seperti Ini Bisa Berbahaya 

Sehingga telah diputuskan untuk memasukkan indikator cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan Level PPKM dari Level 3 ke Level 2 dan Level 2 ke Level 1 di Jawa-Bali.

Luhut menegaskan, penurunan Level 3 ke Level 2 dapat diberlakukan jika cakupan vaksinasi dosis pertama daerah tersebut harus mencapai 50 persen dan cakupan vaksinasi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) harus mencapai 40 persen.

Sedangkan daerah Level 2 yang ingin turun menjadi Level 1, maka cakupan vaksinasi dosis pertama harus mencapai 70 persen dan cakupan vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.

Baca Juga: Seleb TikTok Sisca Kohl Kena Ramal, Indigo Ungkap Inisial Jodoh Sang Seleb Keturunan Jawa-China? 

“Untuk kota-kota yang saat ini berada pada Level 2 akan diberikan waktu selama dua minggu untuk dapat mengejar target pada poin di atas. Jika tidak bisa mencapai maka akan dinaikkan statusnya kembali pada Level 3,” kata Menko Marves tersebut.

Percepatan vaksinasi ini juga didukung dengan banyaknya stok vaksin yang belum disuntikkan di sejumlah daerah di tanah air.

Luhut pun memberi keterangan akan tetap menerapkan PPKM jika capaian vaksinasi masih rendah.

Baca Juga: Perhatikan, Begini Cara Rasulullah SAW Mengenal Umatnya di Padang Mahsyar! Persiapkan Diri Agar Dikenali 

“Jika capaian vaksinasi masih rendah, maka tiga strategi utama tersebut akan ditambahkan dengan pembatasan kegiatan masyarakat seperti implementasi PPKM yang ada saat ini,” jelas Luhut. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah