LINGKAR MADIUN – Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mendeteksi gangguan depresi melalui urin.
Salah seorang anggota tim, Uswatun Hasanah, di Malang pada Selasa, 12 Oktober, mengungkapkan bahwa depresi merupakan gangguan kejiwaan yang sering dialami oleh sebagian masyarakat.
Sayangnya di Indonesia belum ada alat diagnosis gangguan depresi yang cepat dan tepat dalam skala laboratorium.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Ilmuwan Obati Depresi Parah dengan Tanam Perangkat Impan dalam Otak Manusia!
“Berdasarkan masalah ini, kami mencoba meneliti untuk mengembangkan diagnosis laboratorium pasien depresi menggunakan urin pasien,” kata Uswatun pada ANTARA.
Dirangkum LINGKAR MADIUN, proses diagnosis gangguan depresi hingga kini masih menggunakan skala dan kluster gejala dari pasien saja.
Proses deteksi seperti ini membutuhkan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan deteksi laboratorium.
Baca Juga: Segera Kenali! Inilah 4 Tanda Depresi yang Bisa Berujung Pada Bunuh Diri, Nomor 3 Sering Terlihat
Didasari hal itu, Uswatun dan timnya meneliti perubahan urin orang normal dan urin pasien gangguan depresi untuk diuji coba di laboratorium.