Menjelang Resesi dan Krisis Global, Indonesia Optimis Capai Target Investasi 1 triliun Lebih

- 31 Oktober 2022, 12:50 WIB
Ilustrasi investasi bodong Quotex
Ilustrasi investasi bodong Quotex /Istimewa/Quotex Wiki

LingkarMadiun.com - Kabar mengejutkan dalam merealisasikan sektor investasi di semester III-2022, akhirnya kembali dilakukan.

Hal tersebut, menjadikan munculnya asa bagi perekenomian Indonesia masih cukup menjanjikan.

Meskipun saat ini sudah dihantui dengan kabar adanya resesi dan krisis global.

Selain itu, juga ditengah terjadinya konflik antara Ukraina vs Rusia.

Secara tidak langsung konflik di antara kedua negara tersebut, mendorong krisis pangan dan energi.

Baca Juga: Berkat De Gea MU Melaju ke Empat Besar, Pelatih David Moyes: Dua Penyelamatannya Berkelas Dunia

Sehingga, terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi sebagai efek rambatan. Hal itu pun lantas mengerek laju inflasi di sejumlah negara.

Di tengah Iklim dunia yang masih belum ada kepastian. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mencatatkan prestasi, berupa realisasi investasi hingga kuartal III-2022.

Pada Senin (24/10/2022), Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia menggelar konferensi pers dan menjelaskan realisasi investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia pada kuartal III-2022 yang mencapai Rp168,9 triliun atau tumbuh 63,6 persen (year on year/yoy).

Realisasi ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi PMA memang lebih tinggi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang tercatat Rp138,9 triliun atau tumbuh 22,5 persen yoy sepanjang kuartal III-2022.

Baca Juga: Masa Depan Miguel Almiron di Newscastle United Masih Tanda Tanya, Eddie Howe Justru Tidak Mengetahuinya

Bahlil pun menyatakan terkait investasi asing yang masuk ke Indonesia ada di lima sektor utama.

Pertama, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD2,8 miliar. Kedua, listrik, gas, dan air sebesar USD1,2 miliar. Ketiga, pertambangan sebesar USD1,1 miliar. Keempat, industri kimia dan farmasi sebesar USD1 miliar. Terakhir, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi senilai USD0,9 miliar.

Bahlil Lahadalia pun sangat optimistis jika target investasi Rp1.200 triliun di tahun ini bisa tercapai.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Instagram @indonesiago.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x