Network
LingkarMadiun.com - Pada awal November, di Pameran Pertahanan Indonesia di Jakarta, negara tuan rumah menandatangani kontrak pembelian rudal Khan dari grup industri pertahanan Turki Roketsan. Rudal Khan dapat diluncurkan dari beberapa peluncur roket yang dipasang pada kendaraan militer. Rudal itu memiliki jangkauan hingga 280 km.
Saat ini, Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Turki untuk mengembangkan simulator penerbangan, parasut, dan api.
“Kerja sama pemerintah-pemerintah dan bisnis-ke-bisnis akan membantu meningkatkan kapasitas industri pertahanan Indonesia,” kata Menteri Subianto saat bertemu dengan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki Ismail Demir.
Indonesia hadir di tengah ketegangan geopolitik di kawasan khususnya di Laut China Selatan.
Baca Juga: PSG Ikut Buru Jude Bellingham, Presiden Nasser Al Khelaifi Gerak Cepat
Jakarta bukan penuntut di Laut Cina Selatan. Namun, perairan Natuna Indonesia berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan di mana Jakarta memiliki sengketa hak penangkapan ikan dengan Beijing.
Meski pengadaan senjata dipahami untuk memperkuat kemampuan pertahanan Indonesia, sekaligus mengganti peralatan yang sudah usang, para ahli dari Marapi Consulting and Advisory juga meyakini bahwa Indonesia dapat berkontribusi pada keamanan kawasan.
Belakangan ini, Indonesia beberapa kali harus mengerahkan kapal perang dan pesawat militer ketika kapal penangkap ikan dan kapal penjaga pantai China memasuki perairan Natuna. Selain itu, pada saat Presiden Joko Widodo datang berkunjung.***
