Di Gunung Ini, Warga Pernah Menjual Bunga Edelweis

- 16 September 2020, 11:24 WIB
Seorang warga yang sedang berjualan Bunga Edelweis.
Seorang warga yang sedang berjualan Bunga Edelweis. /ANTARA/

LINGKAR MADIUN - Di pegunungan Jawa, ada dua jenis edelweis yang tumbuh. Yaitu anaphalis javanica dan anaphalis longifolia. Nama pertama yang lebih awal ditemukan. Yaitu Caspar Georg Carl Reinward pada 1819. Lokasinya di Gunung Gede, gunung di Jawa Barat yang berketinggian 2.000 mdpl.

Memang, edelweis Jawa (anaphalis javanica) punya ciri tumbuh di ketinggian itu. Karena itu banyak tumbuh di kawasan Bromo, yang ketinggiannya mencapai 2.329 mdpl.

Berbeda dengan anaphalis longofolia alias edelweis daun panjang. Jenis ini bisa tumbuh di gunung yang lebih rendah. Yaitu sekitar 1.500 mdpl. Di antaranya bunga edelweiss daun panjang bisa  ditemukan di Gungung Kelud, Kediri, Jawa Timur yang berketinggian 1.731 mdpl.

Baca Juga: Bunga Edelweis Lambang Cinta Abadi Itu Dilindungi, Ini AlasannyaBaca Juga: Viral! Lagi-lagi Pendaki Memetik Bunga Abadi di Gunung Lawu

Menurut warga desa-desa di lereng Kelud, sebelum letusan 13 Februari 2014 bunga edelweis hanya tumbuh di lereng-lereng curam. Serta di dekat kawah saja. Namun pada 2015 bunga itu tumbuh dengan suburnya. Tak hanya di lereng curam tapi juga di pinggir jalan menuju puncak dan kawah Kelud.

Warga sekitar baru tersadar ada potensi taman bunga edelweis pada 2006. Kala itu, mereka tengah menggelar ritual larung sesaji. Beberapa warga melihat bunga-bunga edelweis tumbuh di dekat kawah.

Baca Juga: Ternyata Ini, 5 Fakta Menarik Tentang Bunga Edelweis yang Jarang Anda Ketahui

“Saya mengetahui kalau di Gunung Kelud itu ada bunga edelweisnya pada 2006. Saat itu saya sedang melarung sejaji dan berenang di kawah. Pas selesai ada yang bilang melihat bunga edelweis. Katanya hampir sama dengan yang di Bromo,” kata Pak Dul, sapaan akrab Abdul Rokhim.

Saat itu edelweis hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu. “Sebelum tahun 2015 itu, Bunga Edelweis hanya tumbuh di lereng dan dekat kawah,” kata Pak Dul.

Kini  di Gunung Kelud ada titik di mana bunga edelweis tumbuh mengumpul layaknya taman. Luasnya sekitar 100 meter persegi. “Tidak ada yang menanam Bunga Edelweis itu, tumbuh sendiri,” terang Pak Dul.

Baca Juga: Cara Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cek Nama Penerima BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu

Menurutnya beberapa warga ada yang mencoba menanam bunga edelweis di pekarangan rumah tak bisa tumbuh seperti yang ada di Gunung Kelud. Sebagian besar mati.

Ada cerita lucu ketika pemetikan dan penjualan edelweis mulai dilarang. Pak Dul pun berusaha membuat papan pengumuman. Pengumumannya bertuliskan ‘Dilarang Memetik Bunga Ed.Luis”. Tulisan itu tentu jadi bahan guyonan.

Baca Juga: Komunitas Motor dan Sepeda Dihimbau Lakukan Kampanye Protokol Kesehatan

“Saya tanya ke anak sekolah kan Mas, bagaimana cara nulis edelweis itu? Lha katanya ya seperti itu, ternyata bukan. Dadi guyon aku Mas,” kenang Pak Dul.

Sementara, Dheny, ketika ditanya soal rencana budi daya tanaman bunga itu, mengaku belum terpikirkan. Meskipun peluang itu terbuka karena edelweis Kelud termasuk yang mudah dikembangbiakan. Seperti yang sudah dilakukan di Taman Edelweis yang berada di Desa Wonokriti, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.***

Editor: Rendi Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x