Ancaman Tsunami 20 Meter di Selatan Pulau Jawa, Pakar Berikan 3 Saran Mitigasi

- 28 September 2020, 06:15 WIB
Ilustrasi tsunami
Ilustrasi tsunami /

LINGKAR MADIUN - Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan adanya kabar potensi tsunami setinggi 20 meter yang mengancam pesisir selatan Pulau Jawa.

Kabar begitu cepat menyebar melaui berbagai media televisi hingga trenting youtube, sontak kabar tersebut membuat kekhawatiran, terutama bagi warga yang tinggal disepanjang garis pantai selatan Pulau Jawa.

Menurut pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko, harusnya segera dibuka kajian baru tentang potensi tsunami di Pantai Selatan Pulau Jawa.

Baca Juga: Miris! 20 Rumah Sakit Covid-19 Di Jakarta Penuh, Ini Yang Terjadi Di Ruang Icu

Beliau juga mengatakan, bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memastikan terjadinya gempa ataupun tsunami itu sendiri.

Potensi terjadinya tsunami memang bisa dihitung dengan berbagai model. Tapi tinggi tsunami waktu tibanya hanya dapat dihitung setelah gempa benar-benar terjadi," ucap Widjo seperti dikutip dari FIX INDONESIA.

Ia juga berpendapat, yang terpenting dan patut diperhitungkan adalah mitigasi potensi bencana katastropik.

Baca Juga: 37 Pegawai KPK Mengundurkan Diri, Ahmad Sahroni 'Jangan Bikin Saya dan Publik Menebak-nebak'

"Penting, perlunya mitigasi di sepanjang pantai tersebut, terutama di kawasan destinasi wisata, industri vital, pelabuhan, dan lain-lain," tegas Widjo dikutip dari RRI pada Sabtu 26 September 2020.

Oleh karena itu, guna memitigasi hal tersebut Widjo memberikan saran beberapa langkah yang patut segera dilaksanakan, diantaranya :

 

  1. Edukasi Sosial Tsunami

Widjo menegaskan, usaha edukasi dan sosialisasi berhubungan dengan dasar mitigasi potensi gempa besar di pesisir Pulau Jawa. Secara langsung gempa besar di daerah pesisir dapat menyebabkan tsunami dengan ketinggian yang tidak bisa dipastikan, hal berikut penting dilakukan di zona berpotensi tsunami.

Baca Juga: Parah! Angka Kematian Dokter Meningkat, Begini Tanggapan Muhadjir

Artikel ini tayang di FIXINDONESIA berjudul: Ancaman Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Pakar Tsunami: Yang Terpenting adalah Mitigasi

Bukan hanya begitu, dalam melaksanakan edukasi sosialisasi juga sangat membutuhkan pemangku kebijakan atau bantuan lembaga terkait, guna melaksanakan pelatihan-pelatihan rutin, evaluasi dan seterusnya.

Widjo pun tidak dapat memastikan, apakah jika edukasi sosialisasi mengenai migasi potensi tsunami dilaksanakan dapat berjalan dengan maksimal.

 Baca Juga: Link Streaming West Ham United Vs Wolverhampton, Tayang Senin Dini Hari di Mola TV

  1. Sistem Peringatan Dini Tsunami Harus Terintegrasi

Sebagai antisipasi bangsa Indonesia menghadapi bencana terkait tsunami, maka sangat diperlukan penguatan mitigasi dengan melalui tata ruang dan sestem peringatan dini tsunami yang bekerja dengan baik. Hal ini sangat diperlukan melihat garis pantai Indonesia yang sangat panjang, termasuk pantai selatan Pulau Jawa tersebut.

"Perlu dibangun dan operasional atau fungsionalnya Sistem Peringatan Dini Tsunami terintegrasi, dari sensor-sendor yang terpasang di laut hingga ke darat," tegasnya.

 

  1. Tingkatkan dan Sosialisasikan Riset Berkaitan

Upaya ke tiga yang perlu segera dilakukan adalah meningkatkan penelitian atau riset berhubungan dengan sumber ancaman, survei laut, dan aspek sosial.

Baca Juga: Ribuan Orang Orang Tertangkap Dalam PSBB Jilid II Di Jakarta

Ia juga menambahkan bahwa saat ini riset terkait dengan potensi bencana memang sudah semakin banyak dihasilkan.

"Tetapi, hasilnya perlu disosialisasikan dan dijadikan kebijakan," tegasnya. Sebab, kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB) harus berdasarkan data sains dan riset yang kuat.

Disamping tiga mitigasi diatas, hal yang perlu diingat adalah selalu berhati-hati dimana pun dan dalam cuaca apapun. Jadi kita harus tetap waspada dan berhati-hati.***

 

Editor: Ninna Yuniari

Sumber: Fix Indonesia PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x